Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Almarhum Pimpinan Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Pernah Berjualan. . .

Kisah Almarhum Pimpinan Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Pernah Berjualan. . . Kredit Foto: (Okezone)
Warta Ekonomi, Solo -

Pondok pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah tengah berduka, pasalnya sang Pimpinan Ponpes Al Mukmin, Ngruki KH Wahyudin (67) diinformasikan meninggal dunia akibat sakit paru-paru yang dideritanya. 

 

Pihak Ponpes, ungkap Muchson, belum berencana membahas siapa yang layak menggantikan posisi Ustad Wahyuddin sebagai Ketua Yayasan Ponpes Al-Mukmin, Ngeruki.

 

"Istri beliau adalah pendiri Ponpes Al-Mukmin, ustadz Abdullah Sungkar. Mesti begitu, almarhum tak pernah malu untuk berjualan kerupuk," jelas Muchson, di Ponpes Al-Mukmin, Ngeruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).

 

Muchson menambahkan, Ustadz Wahyuddin merupakan sosok ulama yang merangkak dari bawah meskipun istri almarhum pendiri ponpes. Almarhum datang ke ponpes sekitar tahun 1974, setelah menimba ilmu di Ponpes Gontor, Ustad Wahyuddin memulai pengabdiannya di Ponpes Al-Mukmin, Ngeruki, sebagai tenaga pengajar biasa.

 

"Setelah beliau (almarhum ustad Wahyuddin) selesai menimba ilmu di Gontor, beliau datang dan mengajar sebagai pengajar biasa di Ponpes Al-Mukmin," jelas Muchson.

 

Setelah beberapa tahun mengajar sebagai pengajar biasa, almarhum yang tinggalnya persis di samping kediaman ustad Abu Bakar Ba'asyir ini dipercaya sebagai pembantu Direktur di yayasan Ponpes Al-Mukmin.

 

Namun demikian, almarhum masih terus mengajar. Sampai akhirnya yayasan pun mengangkat almarhum sebagai Direktur. Baru dua tahun ini, almarhum dipercaya sebagai Ketua Yayasan Ponpes Al-Mukmin.

 

"Saat menjabat sebagai Direktur di tahun 80-an, Ustad Wahyudin tidak lagi berjualan kerupuk," terangnya.

 

Dalam kepergian sang pimpinan ponpes, tidak ada firasat apapun yang dirasakan. Karena, setiap sakit,ustad Wahyudin yang memiliki riwayat penyakit gula, selalu mengatakan bila dirinya ingin dimakamkan di tanah kelahirannya yaitu Ciamis.

 

"Setiap sakit, ustadz selalu berkata ingin dimakamkan ditahan kelahirannya Ciamis. Kebetulan di Ciamis, beliau juga ponpes Nurul Salam. Di ponpes itulah beliau ingin dimakamkan," kenangnya.

 

Sampai saat ini pihak pesantren belum berencana membahas siapa yang layak menggantikan posisi Ustad Wahyuddin sebagai Ketua Yayasan Ponpes Al-Mukmin, Ngeruki.

 

"Belum berpikir (pengganti ustad Wahyuddin) sebagai Ketua Yayasan. Kalau sekarang Direkturnya direktunya Ustad Hanifah. Masih fokus di prosesi pemakaman beliau,'terangnya.

 

Seperti yang telah diketahui, Ketua Yayasan Ponpes Al-Mukmin, Ngeruki ini meninggal dunia di rumah sakit PKU Muhammadiyah karena menderita sakit komplikasi paru-paru yang dideritanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: