Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mati Listrik, Pelayanan Bandara Tak Dibikin Lumpuh

Mati Listrik, Pelayanan Bandara Tak Dibikin Lumpuh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terkait adanya gangguan listrik yang dialami PLN pada Minggu, 4 Agustus 2019, siang, yang menyebabkan listrik di wilayah Jabodetabek hingga Jawa Tengah padam, PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan bahwa pasokan listrik di bandara-bandara Pulau Jawa dan Bali masih normal.

Corporate Secretary AP I, Handy Heryudhitiawan, menjelaskan kegiatan operasional dan pelayanan kebandarudaraan lainnya, baik di sisi darat maupun sisi udara, juga masih berjalan normal.

"Manajemen telah mengantisipasi potensi dampak gangguan listrik di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa ini dengan berkoordinasi secara intens dengan stakeholder, dan menyiagakan genset sebagai pasokan cadangan listrik di terminal bandara-bandara," kata Handy dalam keterangan tertulisnya, Minggu 4 Agustus 2019.

Baca Juga: Listrik Mati Hampir Sepulau Jawa Mirip Kasus 1997

Sejumlah bandara yang dikelola AP I di Pulau Jawa dan Bali antara lain adalah Bandara Jenderal Achmad Yani (Semarang), Bandara Adi Soemarmo (Solo), dan Bandara Adisutjipto (Yogyakarta).

Selain itu, ada juga Bandara Internasional Yogyakarta (Kulon Progo), Bandara Juanda (Surabaya), dan Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali). Meski demikian, Handy berharap bahwa gangguan listrik ini bisa ditangani PLN sesegera mungkin.

Sementara, kondisi operasional layanan pun tidak ada yang terganggu, baik untuk layanan penerangan dan sistem komputerisasi di terminal maupun di sisi udara (air side).

"Sempat terkena dampak gangguan dari PLN. Tetapi langsung ter-backup oleh 17 genset. Sehingga kebutuhan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta aman terkendali, normal, dan tak ada layanan yang terganggu," ujar Febri.

Sistem kelistrikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipasok oleh empat gardu listrik dari PLN), dan disalurkan ke main power system (MPS) milik PT Angkasa Pura II (Persero).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: