Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penembakan Massal di Texas, Pelaku Terinspirasi. . .

Penembakan Massal di Texas, Pelaku Terinspirasi. . . Kredit Foto: (AFP)
Warta Ekonomi, Texas -

Tersangka penembakan brutal di El Paso, Texas, Amerika Serikat (AS) yang menewaskan 20 orang pada Sabtu, dilaporkan telah teridentifikasi. Pihak kepolisian  meyakini iaksi tersebut merupakan sebuah kejahatan yang didasarkan kebencian ras, setelah menemukan manifesto pelaku.

 

Informasi yang beredar mengatakan pelaku teridentivikasi sebagai seorang pria kulit putih bernama Patrick Crusius, 21 tahun, meskii kepolisian belum secara resmi mengumumkan identitas tersangka.

 

Rekaman CCTV yang beredar memperlihatkan tersangka memasuki Walmart dengan memegang senapan jenis AK, yang dilaporkan media sebagai "AK-47". Polisi sampai saat belum mengonfirmasi jenis dan manufaktur senapan yang tampaknya merupakan varian semi-otomatis sipil dari senapan serbu terkenal tersebut.

 

Tersangka terlihat mengenakan celana kargo ala militer, kaos hitam dan penutup telinga. Ada 20 orang tewas dan 26 lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan tersebut. Sedikitnya 22 korban dibawa ke dua rumah sakit di Texas setelah serangan itu, termasuk dua anak-anak.

 

Menurut laporan RT, Minggu (4/8/2019), sebelum melakukan aksinya, diduga pelaku sempat mengunggah sebuah manifesto ke laman berbagi gambar, 8chan. Dokumen yang kemudian beredar di media sosial dan tengah dipelajari Biro Penyelidik Federal AS (FBI) itu rupanya dipengaruhi oleh manifesto pelaku penembakan masjid Christchurch, yang menewaskan lebih dari 50 orang di Selandia Baru pada Maret.

 

Penulis dokumen manifesto itu menyebut serangan di Walmart tersebut merupakan "respons terhadap invasi etnis Hispanik di Texas" dan mengungkapkan pandangan ekstrem-kanan serta dukungannya untuk penembak Christchurch.

 

Kepala Polisi Greg Allen menyebutkan "manifesto" selama konferensi pers, menambahkan bahwa serangan itu mungkin memiliki "hubungan" dengan kejahatan bermotif kebencian. Namun, dia mengatakan bahwa polisi masih melihat apakah dokumen itu memang ditulis oleh penembak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: