Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Dagang AS-China Memanas Serta Listrik Mati Membakar IHSG

Perang Dagang AS-China Memanas Serta Listrik Mati Membakar IHSG Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekuitas saham Asia terbakar, Indeks Nikkei -1.74% dan TOPIX -1.80% terkena imbas lebih dulu dan kemudian merambat ke Hangseng -2.85% dan Shanghai -1.91% akibat disulut api tensi perdagangan AS-China yang kian mengancam prospek pertumbuhan ekonomi. 

 

Kekecewaan Trump pada pernyataan the Fed yang ragu akan pemangkasan lanjutan beban pinjaman atau sukubunga menjadi korek pemicu aksi penyerangan balik Tiongkok dengan membiarkan Yuan melemah terendah dalam sejarah. Penurunan yuan menjadi yang terbesar sejak Agustus 2015, ketika para pejabat mengumumkan devaluasi mengejutkan yang mengguncang pasar global. Kerusuhan di Hongkong kota yang kian melebar hingga melumpuhkan sistem transportasi, menutup pusat keuangan dan memperluas kerusuhan sosial menjadi pembakar lain.

 

Head od Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan bahwa IIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kecipratan api dari terbakarnya ekuitas Asia dengan turun signifikan 164.48 poin kelevel 6.175 yang merupakan penuruan terbesar harian sejak September tahun lalu. 

 

“Kekhawatiran investor pada ekuitas Indonesia menjadi faktor utama. Rilis data GDP yang turun menjadi angin pemicu dimana GDP indonesia rilis turun 2 bps menjadi 5.05% secara YoY dari 5.07% YoY periode sebelumnya sesuai ekspektasi Bank Indonesia,” kata Lanjar, di Jakarta, Senin (5/8/2019). 

 

Baca Juga: Tenang, IHSG Masih Berpotensi Menguat Kok. Ini Pendorongnya!

 

Selain itu, lanjut Lanjar, Ancaman matinya listrik secara bergiliran memberikan kekhawatiran tambahan disaat kebakaran melanda mayoritas ekuitas di Dunia. Sektor Infrastruktur -3.71% dan Keuangan -2.90% menjadi yang terdalam dengan saham FREN -7.39% dan TLKM -4.67%. 

 

Investor asing pun berbondong-bondong mencari langkah aman dengan melakukan aksi jual bersih yang tercatat sebesar Rp1,1 triliun diperdagangan hari ini. 

 

“Saham BBCA, BBRI dan TLKM menjadi top netsell value. Kemudian, rupiah juga kembali tertekan dengan melemah setengah persen kelevel Rp14.255 per dolar AS,” ucapnya. 

 

Baca Juga: Senin Sore, Asing Bawa Kabur Cuan Rp1,10 Triliun

 

Menurut Lanjat, investor masih akan terfokus pada perkembangan tensi perdagangan dan depresiasi mata uang Yuan pada aksi perlawanan terhadan AS dalam perdagangan.

 

“Meskipun demikian support IHSG masih terlihat pada kisaran level 6100 dengan retracement ekspan 261.8% dari Fibonacci ratio. Sehingga kami perkirakan IHSG membuka peluang rebound dengan support resistance 6100-6245. Saham-saham yang mulai dapat dicermati seperti INKP, MAIN, BBRI, BBNI, BMRI, ASII, ADRO, WSKT dan UNTR,” pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: