Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Akan Menerapkan Sistem Saham Dual-Class dengan Bursa Hong Kong

China Akan Menerapkan Sistem Saham Dual-Class dengan Bursa Hong Kong Kredit Foto: Bloomberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pihak berwenang China mengusulkan perubahan aturan yang akan untuk pertama kalinya memungkinkan investor lokal China daratan untuk membeli saham beberapa perusahaan teknologi populer yang terdaftar di bursa Hong Kong, termasuk perusahaan besar, Alibaba Group Holding Ltd.

Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, bursa saham negara tersebut pada Jumat pekan lalu menerbitkan rancangan peraturan yang akan membawa saham -- dengan kelas yang berbeda -- ke dalam hubungan perdagangan antara China daratan dan bekas koloni Inggris tersebut, yang memberikan pedagang di daratan akses ke beberapa perusahaan startup terpanas di China.

Baca Juga: Pijakkan Kaki di China, Salesforce Bangun Mitra dengan Alibaba

Diketahui Xiaomi Corp dan Meituan Dianping go public di Hong Kong pada tahun lalu, yang merupakan perusahaan teknologi besar pertama yang menggunakan aturan baru yang dikenal sebagai saham dual-class, di bursa Hong Kong. Alibaba, yang menggunakan struktur ini dan terdaftar di New York, dikatakan akan menyiapkan untuk mendaftarkan Hong Kong di bawah peraturan baru, yang dapat mengumpulkan sebanyak US$20 miliar.

Otoritas China telah berusaha menemukan cara untuk menjaga perusahaan teknologi negara tersebut di rumah sendiri. Tahun lalu China mempunyai rencana untuk membuat penerimaan depositari, yang dirancang untuk membiarkan saham dual-class, tidak diizinkan pada bursa utama. Tempat perdagangan baru, Star Market, memungkinkan struktur tersebut, meskipun sejauh ini hanya perusahaan kecil yang sudah go public.

Desakan Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. selama bertahun-tahun terkait hak suara tertimbang, yang sering digunakan oleh para pendiri teknologi untuk tetap mengendalikan perusahaan mereka bahkan setelah go public, sebagian didasarkan pada perusahaan teknologi berbasis di China yang memilih bursa Hong Kong, karena investor daratan China akan dengan mudah dapat berinvestasi melalui stock connect Tetapi otoritas daratan mengatakan pada Juli 2018 bahwa saham dual-calss tidak akan diizinkan dalam sistem, sebuah keputusan yang menyebabkan saham Xiaomi merosot.

Baca Juga: Alibaba Resmi Ajukan Listing Sekunder, Begini Respons Bursa Hongkong

Otoritas Bursa mengatakan pada bulan Desember, bursa Shanghai, Shenzhen dan Hong Kong mengatakan mereka telah menyetujui "pengaturan terperinci" untuk memasukkan saham dengan hak suara yang tidak sama ke dalam sambungan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Aturan baru diharapkan akan dimulai pada pertengahan 2019.

Perubahan tersebut kemungkinan akan meningkatkan HKEX, yang akan diuntungkan dari peningkatan volume perdagangan. Operator bursa saat ini menghasilkan sekitar 5% pendapatannya berasal dari hubungan dengan bursa efek di Shanghai dan Shenzhen.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, perdagangan bursa Hong Kong melalui koneksi rata-rata HK$387 juta ($49 juta) sehari selama setahun terakhir. Selama periode yang sama, omset rata-rata harian untuk saham Xiaomi adalah HK$743 juta, sementara saham Meituan rata-rata HK$888 juta sehari, sejak debutnya pada bulan September.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: