Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parkir Sembarangan di Stasiun MRT? Hati-Hati Kena E-Tilang

Parkir Sembarangan di Stasiun MRT? Hati-Hati Kena E-Tilang Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup yang bergerak di ekosistem smart city di Indonesia, Qlue akan menguji coba implementasi produk berteknologi vision artificial intelligence (Vision AI) di tiga stasiun Moda Raya Transportasi (MRT), yakni Blok M, Lebak Bulus, dan Blok A.

Langkah itu diambil untuk mengatasi penumpukan ojek daring yang memarkir kendaraan di area di stasiun-stasiun tersebut. Selain Vision AI, Qlue juga akan menerapkan produk sensornya.

"Kan sekarang kalau pagi-pagi Grab dan Gojek sudah mulai parkir untuk stasiun-stasiun tertentu. (Solusi) itu mau kami letakkan di situ untuk peringatan agar tak parkir di sana," kata CEO Qlue, Rama Raditya ketika ditemui di acara QlueTalks, Hotel Shangri-La, Jakarta (6/8/2019).

Baca Juga: Pengguna Tumbuh 11%, Laporan di Platform Smart City "Qlue" Meningkat

Sistem itu akan mendeteksi jika ada yang memarkir kendaraan secara sembarangan di area stasiun-stasiun itu, lalu diperingatkan lewat suara. Ada kemungkinan, jika sudah tiga kali diperingatkan tapi tak ada respon, petugas akan menghampiri pemilik kendaraan.

"(Mungkin) bisa juga di-capture license plate, lalu disambung ke e-tilang, kalau nantinya bisa disambungkan," tambah Rama. 

Pemasangan akan dilakukan pada minggu depan di ketiga stasiun dan akan mulai tersedia untuk MRT dalam waktu dekat, walau Rama tak sebutkan rincian waktu peluncurannya.

Ia menambahkan, "Sudah ada pembicaraan, minggu depan akan dipasang. Uji coba di Lebak Bulus, Blok M, dan Blok A, yang paling ramai kami coba di awal."

Baca Juga: Didukung Nvidia, Qlue Kembangkan Teknologi AI untuk Solusi Smart City

Selain sensor berbasis AI, Qlue juga memiliki produk yang didukung teknologi Internet of Things (IoT). Jadi, sensor IoT bernama Qlue Dynamic Traffic Control itu ditanamkan di lampu lalu lintas sehingga pengaturan waktunya lebih dinamis.

"Kita deteksi kalau mobil banyak, waktunya tidak 5 detik, jadi semenit. Itu dideteksi langsung pakai sensor," jelas Rama.

Qlue berdiri pada 2016 dan bekerja berdampingan dengan pemerintah DKI Jakarta dalam menerapkan konsep kota pintar. Saat ini, perusahaan itu telah memiliki lebih dari 50 kerja sama di sektor keamanan, kota mandiri, pemerintahan, penanggulangan pascabencana, industri, serta mitra pemerintahan ataupun swasta.

Baca Juga: Smart Citizen Day, Langkah Qlue Dorong Implementasi Smart City di Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: