Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Imbas Runtuhnya Perjanjian INF, Putin Tegaskan Hal Ini

Imbas Runtuhnya Perjanjian INF, Putin Tegaskan Hal Ini Kredit Foto: Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin kembali memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Putin menegaskan Rusia akan mengembangkan rudal nuklir jarak pendek dan menengah berbasis darat jika AS melakukan hal yang sama.

Peringatan itu diberikan Putin pasca runtuhnya perjanjian Angkatan Nuklir Jarak Menengah (INF). Perjanjian yang ditandangtangani pada tahun 1987 ini runtuh setelah AS menuding Rusia mengembangkan jenis rudal yang dilarang, tuduhan yang dibantah oleh Moskow.

Pada hari Senin (5/8/2019) kemarin, Vladimir Putin memerintahkan kementerian pertahanan dan luar negeri serta dinas intelijen luar negeri Rusia, SVR, agar memonitor secara cermat setiap langkah yang diambil AS untuk mengembangkan, memproduksi atau menyebarkan rudal yang dilarang berdasarkan perjanjian yang sudah tidak berlaku tersebut.

"Jika Rusia mendapatkan informasi yang dapat dipercaya bahwa Amerika Serikat telah selesai mengembangkan sistem ini dan mulai memproduksinya, Rusia tidak akan memiliki pilihan selain untuk terlibat dalam upaya skala penuh untuk mengembangkan rudal yang sama," tutur Putin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/8/2019).

Putin mengeluarkan peringatannya setelah mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia untuk membahas langkah AS, di mana Moskow telah melakukannya selama berbulan-bulan. Putin memperingatkan bahwa hal itu akan merusak pilar utama kendali senjata internasional.

Putin mengatakan gudang persenjataan rudal udara dan laut Rusia pekerjaannya akan dikombinasikan untuk mengembangkan rudal hipersonik yang ditempatkan dengan baik untuk mengimbangi ancaman yang berasal dari AS untuk saat ini.

Tetapi ia mengatakan penting bagi Moskow dan Washington, kekuatan nuklir terbesar di dunia, untuk melanjutkan perundingan pengendalian senjata guna mencegah pecahnya perlombaan senjata yang tidak terkendali.

"Untuk menghindari kekacauan tanpa aturan, batasan atau undang-undang, kita perlu sekali lagi mempertimbangkan semua konsekuensi berbahaya dan meluncurkan dialog serius dan bermakna yang bebas dari ambiguitas apa pun," imbuh Putin.

Sebelumnya para pejabat AS mengatakan negara itu tinggal beberapa bulan lagi dari uji terbang pertama dari rudal jarak menengah yang akan berfungsi sebagai balasan bagi Rusia. Sementera penyebarannya akan membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi.

Para pejabat dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Rusia telah mengerahkan banyak batalyon rudal jelajah di seluruh Rusia yang melanggar pakta INF yang telah mati, termasuk di Rusia barat, dengan kemampuan untuk menyerang sasaran kritis Eropa.

Perjanjian INF melarang rudal darat dengan jangkauan antara 310 dan 3.400 mil (500-5.500 km), mengurangi kemampuan kedua negara untuk meluncurkan serangan nuklir dalam waktu singkat.

Rusia membantah tuduhan itu, rudal-rudal yang ditempatkannya telah sesuai dengan perjanjian. Moskow juga menolak permintaan AS untuk menghancurkan rudal baru, Novator 9M729, yang dikenal sebagai SSC-8 oleh aliansi militer Barat NATO.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: