Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Iran Buka Pintu Negosiasi dengan AS, Jika Tidak. . .

Presiden Iran Buka Pintu Negosiasi dengan AS, Jika Tidak. . . Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Teheran -

Presiden Iran Hassan Rouhani mengungkapkan bahwa berperang dengan Iran merupakan ibu dari semua perang, ujarnya ketika berpidato pada Selasa (6/8/2019) yang disiarkan langsung di TV pemerintah. Rouhani juga memperingatkan pengiriman menggunakan kapal tanker di Selat Hormuz mungkin tidak aman.

 

Seperti yang diketahui, ketegangan kembali terjadi antara Iran dan Barat sejak tahun lalu ketika Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian internasional yang mengekang program nuklir iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi terhadap Iran.

 

"Damai dengan Iran adalah ibu dari semua perdamaian, perang dengan Iran adalah ibu dari semua perang," ujar Rouhani di Kementerian Luar Negeri dalam pidato yang juga memuji Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepadanya pada 31 Juli .

 

fhbfolucfr00mr4lmfjn_14830.jpg

 

Untuk itu, Rouhani mengatakan jika Amerika Serikat ingin bernegosiasi dengan Iran maka mereka harus mencabut

semua sanksi, mengizinkan Iran untuk mengekspor minyak.

 

d968o26qy8307l5idbij_19876.jpg

 

Khawatir akan adanya perang Timur Tengah dengan reaksi global, Iran menyita kapal tanker Inggris Stena Impero di dekat Selat Hormuz pada Juli karena dugaan pelanggaran laut.

 

Sebelumnya dua minggu sebelumnya pasukan Inggris menangkap sebuah kapal tanker minyak Iran di dekat Gibraltar yang dituduh melanggar sanksi terhadap Suriah.

 

"Selat untuk selat. Tidak mungkin Selat Hormuz gratis untuk Anda dan Selat Gibraltar tidak gratis untuk kita," ujar Rouhani.

 

DIketahui saat ini, ada seperlima dari lalu lintas minyak dunia melewati Selat Hormuz yang strategis. Pada hari Minggu, Pengawal Garda Revolusi Iran Iran menangkap sebuah kapal tanker minyak Irak di Teluk yang mereka katakan menyelundupkan bahan bakar dan menahan tujuh awak, media pemerintah Iran melaporkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: