Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Texas Bolehkan Warga Pakai Senjata di Gereja dan Masjid

Pemerintah Texas Bolehkan Warga Pakai Senjata di Gereja dan Masjid Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Texas -

Wilayah Texas, Amerika Serikat (AS) akhirnya mengeluarkan undang-undang baru yang memperlonggar kepemilikan senjata setelah insiden penembakan massal di El Paso yang menewaskan 22 orang dan melukai 24 lainnya. Undang-undang baru tersebut akan mulai berlaku pada 10 September mendatang.

 

Walaupun undang-undang senjata Texas sudah menjadi yang paling longgar di AS, akan tetapi undang-undang baru itu akan membuat kepemilikan senjata di tempat-tempat ibadah seperti gereja, masjid dan sinagoga menjadi lebih mudah. 

Dalam undang-undang tersebut juga memudahkan bangunan seperti apartemen, rumah asuh dan sekolah-sekolah umum untuk menggunakan senjata. Undang-undang baru itu disahkan selama sesi terakhir Legislatif Texas, yang berakhir pada Juni.

 

"Mereka yang memiliki niat jahat akan melanggar hukum dan melakukan tindakan keji mereka tanpa peduli apa pun," kata Anggota Parlemen Negara Bagian Donna Campbell dalam sebuah pernyataan mengenai RUU yang menghapus larangan kepemilikan senjata api di "gereja, sinagog atau tempat-tempat lain ibadah" yang sebelumnya berlaku di Texas, sebagaimana dilansir Sputnik, Rabu (7/8/2019).

 

RUU lain yang disahkan baru-baru ini akan memungkinkan karyawan distrik sekolah dan pengunjung lain di kampus sekolah untuk menyimpan senjata api di kendaraan yang terkunci, mengizinkan orang tua asuh memiliki senjata api "dalam tempat yang aman dan terlindungi untuk tujuan perlindungan pribadi" dan "membatasi kemampuan kotamadya" untuk membatasi penjualan senjata di tingkat kota melalui peraturan zonasi.

 

Namun, Kelonggarang penggunaan senjata mendapat kritika dari organisasi pengontrol senjata. Organisasi Everytown mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa RUU zonasi 

 

"adalah upaya untuk menghukum pejabat setempat yang mengambil langkah-langkah untuk mencegah kekerasan senjata."

 

Seperti yang telah diwartakan, Sabtu pekan lalu, warga AS dikejutkan oleh dua kasus penembakan massal yang terjadi dalam waktu yang sangat berdekatan. Ada sekitar 22 orang tewas dan 24 lainnya cedera setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan pada seorang pejalan kaki di sebuah Walmart di El Paso, Texas, sementara seorang pria bersenjata lain menyerang orang-orang di Dayton, Ohio pada malam harinya, menewaskan sembilan orang dan melukai 26 lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: