Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ISIS Bangkit di Suriah

ISIS Bangkit di Suriah Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Washington -

ISIS kembali bangkit di Suriah kurang dari lima bulan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan kekhalifahan kelompok teror itu 100% telah dikalahkan. Hal itu menurut laporan terbaru inspektur jenderal Pentagon tentang perang melawan ISIS.

"Meskipun kehilangan 'teritorial kekhalifahannya,' Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) memperkuat kemampuan gerilyawannya di Irak dan melonjak kembali di Suriah," bunyi laporan yang dirilis pada Selawa waktu setempat memperingatkan.

Laporan itu berasal dari inspektur jenderal untuk Operation Inherent Resolve, nama resmi untuk operasi yang dipimpin AS melawan ISIS, mencakup periode 1 April hingga 30 Juni 2019.

Baca Juga: 120 WNI Jadi Eks Simpatisan ISIS di Irak dan Suriah, Nasibnya. . .

Menurut laporan tersebut penarikan sebagian pasukan AS dari Suriah telah berdampak pada perang melawan sisa-sisa ISIS, membuatnya lebih sulit untuk memberi tahu sekutu lokal di lapangan dan menghilangkan kemampuan AS untuk memantau daerah-daerah yang digambarkan sebagai zona potensi perekrutan yang memungkinkan ISIS untuk mengisi kembali jajarannya.

"Pengurangan pasukan AS telah mengurangi dukungan yang tersedia untuk pasukan mitra Suriah pada saat pasukan mereka membutuhkan lebih banyak pelatihan dan perlengkapan untuk menanggapi kebangkitan ISIS," tulis wakil kepala inspektur jenderal, Glenn Fine, dalam sebuah pesan yang menyertai laporan tersebut seperti dilansir dari CNN, Rabu (7/8/2019).

Baca Juga: Eks Simpatisan ISIS Bisa Jadi WNI Lagi? Menhan: Janji Dulu Dong!

Laporan itu memperingatkan karena pengurangan personel, AS dan sekutu lokalnya tidak dapat memonitor secara dekat kamp orang-orang yang dipindahkan secara internal. Situasi ini memungkinkan ideologi ISIS menyebar tanpa perlawanan di dalam kamp, berpotensi memungkinkan ISIS untuk mengisi kembali jajaranya di antara puluhan ribu penduduk.

Presiden AS Donald Trump berulang kali menggembar-gemborkan peran pemerintahannya dalam mengusir kelompok teror itu dari daerah-daerah di bawah kendali teritorialnya. Hal itu dikatakannya pada rapat kabinet bulan lalu.

"Kami melakukan pekerjaan hebat terhadap kekhalifahan ISIS. Kami memiliki 100% wilayah kekhalifahan, dan kami dengan cepat menarik diri dari Suriah," ujar Trump.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: