Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepak Terjang Sir Timothy John Berners-Lee: Bapak World Wide Web

Sepak Terjang Sir Timothy John Berners-Lee: Bapak World Wide Web Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bagi kalian pengguna internet, tentu sudah tak asing lagi dengan “www” atau World Wide Web. WWW merupakan suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna. Tahukah kalian, siapa pencetus WWW yang hingga kini masih dipakai seluruh masyarakat di dunia?

Penciptanya adalah Sir Timothy John Berners-Lee. Ia sering disebut sebagai bapak World Wide Web. Tim Berners, begitu ia biasa disapa juga menjabat sebagai World Wide Web Consortium.

Kegemarannya terhadap dunia teknologi sudah mulai terlihat sejak remaja. Timothy merasa nyaman belajar dan mengetahui lebih detail tentang elektronik melalui bermain-main dengan model kereta api.

Baca Juga: Sosok Pria di Balik Terciptanya WordPress

Pria kelahiran tahun 1955 memulai kariernya di Plessey, sebuah perusahaan telekomunikasi di Poole, Dorset. Ia menjabat sebagai insinyur.

Memasuki tahun 1978, Timothy bergabung dengan D.G. Nash di Ferndown, Dorset. Di sana ia biasa membantu menciptakan perangkat lunak untuk pengaturan printer.

Hanya bekerja di sana selama dua tahun, kemudian Timothy ia menjadi kontraktor independen di CERN (Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire) selama 7 bulan.

Di Jenewa, Timothy Berners mengusulkan proyeknya, yang didasarkan pada konsep hypertext untuk memfasilitasi kegiatan berbagi dan memperbarui informasi di antara para peneliti. Dia kemudian membangun sistem prototipe yang disebut ENQUIRE untuk mendemonstrasikan proyeknya.

Kemudian, ia bergabung dengan Image Computer Systems Ltd di Bournemouth, Dorset. Di perusahaan John Poole, Timothy adalah kepala sisi teknis selama tiga tahun. Dia bekerja pada proyek 'panggilan prosedur jarak jauh secara real-time'. Di sinilah, Timothy memperoleh pengalamannya dalam jaringan komputer.

Baca Juga: Pria Ini Kaya Raya Berkat LinkedIn, Simak Kisahnya

Pada tahun 1984, Timothy bergabung dengan CERN. Pada 1989, CERN menjadi simpul internet terbesar di Eropa. Dengan cepat dia menyadari peluang untuk menggabungkan hypertext dengan internet.

Terus mengekplorasi kemampuannya, Timothy menggunakan NeXT Computer, yang menjadi server web pertama di dunia. Pada Maret 1989, ia menulis proposal dan setahun kemudian, ia mendistribusikannya kembali. Manajernya, Mike Sendall menerima proposalnya.

Timothy sebelumnya menggunakan ide-ide serupa dengan yang mendasari sistem ENQUIRE dan menciptakan World Wide Web dengan merancang dan membangun browser Web pertama.

Perangkat lunaknya yang berjalan pada sistem operasi NeXTSTEP berfungsi sebagai editor yang disebut WorldWideWeb. CERN HTTPd kemudian menjadi server Web pertama, yang merupakan kependekan dari daemon Hypertext Transfer Protocol.

Mike Sendall sangat mendukung dan membesarkan hati Timothy. Sendall membeli kubus NeXT untuk dievaluasi untuk Timothy. Dalam waktu beberapa bulan, Timothy mengimplementasikan prototipe-nya pada NeXTSTEP. Prototipe ini menawarkan penelusuran/penulisan WYSIWYG.

Baca Juga: Sepak Terjang dalam Kisah Pioner E-Commerce Indonesia, Bhinneka

Timothy dan Sendall berdiskusi tentang penamaan system ini. Sendall bertekad untuk tidak menggunakan nama mitologi Yunani, kemudian Timothy mengusulkan ‘World Wide Web’ dan Sendall langsung setuju.

Penemuan Timothy mengenai World Wide Web menempati peringkat nomor 1 oleh panel yang terdiri dari 25 ilmuwan, akademisi, penulis dan pemimpin dunia terkemuka di 'Daftar 80 Momen Budaya yang Membentuk Dunia'.

Kemudian, pada tahun 1994, Timothy mendirikan W3C (World Wide Web Consortium) di Massachusetts Institute of Technology. Meski memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan teknologi, sosial, dan budaya, Lee tidak mengambil keuntungan dari penemuannya tersebut.

Timothy bahkan pernah mendaftarkan hak paten dari World Wide Web. Konsep dan teknologi ini bebas digunakan dan dimanfaatkan oleh siapa pun, agar semua orang dapat menggunakan dan menerapkannya dengan mudah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: