Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korsel Rela Bayar USD990 ke AS sebagai Uang 'Keamanan'

Korsel Rela Bayar USD990 ke AS sebagai Uang 'Keamanan' Kredit Foto: Antara/Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, mengklaim Korea Selatan (Korsel) sepakat membayar banyak uang "keamanan" kepada AS untuk melindungi negara itu dari ancaman Korea Utara (Korut). Trump mengatakan, uang yang dibayarkan Seoul itu sebesar USD990 juta atau lebih dari Rp14 triliun.

Dalam cuitannya di Twitter, Trump membenarkan uang yang diminta Washington itu untuk membiayai pasukannya yang ditempatkan di Seoul.

"Korea Selatan telah setuju untuk membayar lebih banyak uang ke Amerika Serikat untuk mempertahankan diri dari Korea Utara. Selama beberapa dekade terakhir, AS telah dibayar sangat sedikit oleh Korea Selatan, tetapi tahun lalu, atas permintaan Presiden Trump, Korea Selatan membayar USD990.000.000," papar Trump dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (7/8/2019).

Trump melanjutkan, pembayaran uang "keamanan" itu perlu ditingkatkan kembali, supaya hubungan kedua negara tetap harmonis.

"Pembicaraan telah mulai meningkatkan pembayaran lebih lanjut ke Amerika Serikat. Korea Selatan adalah negara yang sangat kaya yang sekarang merasa berkewajiban untuk berkontribusi pada pertahanan militer yang diberikan oleh Amerika Serikat. Hubungan kedua negara sangat bagus!," lanjut cuitan Trump.

Sejak menjabat, Trump selalu menuntut agar Korsel meningkatkan pembayarannya untuk kehadiran militer AS di negara itu.

Pada bulan Februari, Korea Selatan dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian tentang rencana pembagian biaya untuk menjaga pasukan AS di Semenanjung Korea.

Di bawah kesepakatan itu, Korea Selatan setuju untuk meningkatkan kontribusinya kepada Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Korea (USFK) menjadi USD923 juta pada 2019, naik dari USD830 juta pada 2018.

Pasukan AS telah dikerahkan ke Korea Selatan sejak 1950-an. Saat ini, jumlah pasukan Amerika di negara itu sekitar 28.500 personel.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: