Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keluarkan Varian Baru, Mahlkonig Siap Rebut Pasar Mesin Kopi

Keluarkan Varian Baru, Mahlkonig Siap Rebut Pasar Mesin Kopi Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Distribustor mesin kopi Mahlkonig asal Surabaya PT Sukanda Djaya optimis raih market share di atas 50 persen mesin kopi mengingat tahun sebelumnnya produk dari Diamond Group ini sudah mencapai 50 persen.

“Untuk tahun ini kami mengeluarkan lima varian baru dari Mahlkonig  yaitu K30 2.0, K30 Twin 2.0, K30 Twin Hyibrid 2.0, EK43s dan E65s.  Edisi ini memiliki keunggulan lebih presisi dari edisi sebelumnya dan memberikan kemudahan pengoperasian alatnya,” kata General Manager Diamond Group Surabaya, Basuki Soedjatmiko usai Talkshow & Tanding Seduh Mahlkonig Jelajah Nusantara yang dihadiri salah satu pakar kopi di Indonesia, John Cendra dan 4th world barista championship Mikael Jasin  di Surabaya, Rabu (7/8/2019).

Baca Juga: Diamond Group Salurkan 49 Ribu Air Mineral ke Korban Tsunami Selat Sunda

Menurut Basuki, saat ini beberapa daerah di Indonesia termasuk Jatim mulai tumbuh pesat cafe besar yang menjual berapa jenis kopi. Apalagi kata Basuki, saat ini konsumsi kopi di Indonesia sebagai negara terbesar penikmat kopi dan tren bisnis kopi terus tumbuh per tahunnya.

“Untuk itu, kami selaku distributor tunggal di wilayah Jatim dan Indonesia Timur siap memenuhi kebutuhan pebisnis kopi yakni  alat mesin grinder dengan kualitas tinggi walaupun harganya cukup tinggi per unitnya. Kami ingin memperkenalkan produk Mahlkonig di luar Jakarta sebagai salah satu “King of Grinder”. Karena grinder mempunyai peran besar dalam usaha coffee shop, ini bisa sebagai investasi untuk menghidangkan kopi terbaik,” bebernya.

Basuki berharap seri Terbaru Mahlkonig tersebut akan lebih banyak dikenal di kalangan pecinta kopi dan pemilik cafe/coffee shop di wilayah Jawa Timur dan beberapa wilayah lainnya.

“Saat ini daerah yang memiliki kontribusi terbesar adalah Jakarta sebesar 30-40 persen. Sementara di Surabaya sendiri juga memiliki andil terhadap produk ini yakn sebasar 20 persen sisanya aadalah daerah lain seperi Bali, Sumatra dan beberapa daerah di Indonesia lainnya,” kata Basuki.

Dikatakan pula oleh Basuki, bahwa alat yang diproduksi oleh Mahlkonig memiliki konsistensi dan rekam jejak panjang, sebuah perusahaan penggiling kopi dari asal Jerman dengan reputasi yang tak diragukan. Bahkan pria mengklaim sejak bulan Juli lalu wilayah Jatim mampu menjual 10 hingga 20 unit berbagi seri.

Disinggung kompotitor alat grinder asal China? Secara tegas Basuki mengatakan, produk yang dikeluarkan Mahlkonig tidak akan pengaruh dengan kompetitor asal China dimana harganya lebih terjangkau. Menurutnya, alat grinder mempunyai peran besar dalam usaha coffee shop selama ini dan tentunya fiture dan kualitas barang yang diutamakan. 

“Pelaku bisnis kopi tentu lebih tahu barang mana yang harus dipakai karena ini akan pengaruh citra rasa kopi sendiri. Jika menggunakan dengan alat dengan  harga murah dan kualitas tidak terjamin pasti akan pengaruh citra rasa kopi itu sendiri. Kebanyakan para pelaku bisnis kopi saat ini tetap menjaga kualitas citra kopi sendiri salah satunya menggunakan alat / mesin kopi yang memiliki kualitas tinggi dan terjamin keaslian citra rasa kopi,” pungkas Basuki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: