Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Publik AS Geram Melihat Tindakan Rasis Dua Polisi Texas

Publik AS Geram Melihat Tindakan Rasis Dua Polisi Texas Kredit Foto: Facebook/Adrienne Bell
Warta Ekonomi, Texas -

Viral aksi dua perwira polisi kulit putih di Texas, Amerika Serikat (AS) tengah menggiring tersangka pria kulit hitam dengan seutas tali. Diketahui kedua polisi tersebut menunggangi kuda sembari membawa tersangka. Atas kejadian itu, publik di seluruh negara tersebut marah dan geram.

Para polisi itu bertugas di kota Galveston, Texas. Aksi mereka yang viral di media sosial dianggap mengumbar sentimen rasial dan mengingatkan pada sejarah panjang kekerasan, pebudakan dan rasisme terhadap orang Afrika-Amerika selama era segregasi.

Publik Amerika bertanya-tanya mengapa pria kulit hitam itu tidak dibawa ke kantor polisi dengan mobil, melainkan digiring dengan tali.

Kepala Polisi Kota Galveston, Vernon Hale, mengeluarkan permintaan maaf setelah kejadian itu. Namun, pernyataannya mengundang lebih banyak kritik karena dianggap sebagai pernyataan yang lemah.

Hale mengatakan pria kulit hitam tersebut bernama Donald Neely (43). Dia ditangkap pada hari Sabtu (3/8/2019) karena melakukan tindakan kriminal. Tersangka tersebut, lanjut Hale, memang seharusnya dibawa ke kantor itu dengan mobil petugas, dan bukannya petugas menggiringnya sembari naik kuda.

Dalam beberapa foto yang beredar, Neely diikat dengan tali. Pria kulit hitam itu berjalan dengan diapit dua polisi kulit putih berkuda. Salah satu polisi memegang ujung tali biru yang mengingkat tangan tersangka.

"Meskipun ini adalah teknik yang terlatih dan praktik terbaik dalam beberapa skenario, saya percaya petugas kami menunjukkan penilaian yang buruk dalam hal ini," tulis Hale dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan hari Senin (5/8/2019) di Facebook.

Hale mewakili pihaknya mengucapkan permohonan maaf dan menyesal atas perbuatan pihaknya itu. Dia menambahkan, kebijakan telah diubah sehingga teknik semacam itu tidak lagi digunakan petugas.

"Pertama dan paling utama saya harus minta maaf kepada Neely atas rasa malu yang tidak perlu ini," terang Hale. 

Departemen kepolisian mengatakan menyusul kecaman dan kemarahan yang meluas, polisi Galveston mengatakan akan mengakhiri praktik tersebut.

"Kami memahami persepsi negatif dari tindakan ini dan percaya bahwa paling tepat untuk menghentikan penggunaan teknik ini," dalam sebuah pernyataan yang ditulis departemen kepolisian.

Adik ipar Neely, Christin Neely, termasuk di antara banyak warga AS yang mengkritik polisi Galveston.

"Neely telah diperlakukan seperti binatang," katanya.

Menurutnya, Neely merupakan tunawisma dan menderita sakit mental. Keluarga sering berjuang untuk menemukannya.

"Sekarang bayangkan scrolling FB (Facebook) dan melihat orang yang dicintai dikawal ke penjara dengan berjalan kaki oleh dua petugas dengan kuda, tangan diborgol di belakang punggungnya dengan tali terpasang. Tahun 2019?," tulis Christin Neely, dikutip The Guardian, Rabu (7/8/2019).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: