Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Makin Menghilangkan USD dalam Perdagangannya

Rusia Makin Menghilangkan USD dalam Perdagangannya Kredit Foto: Unsplash/Colin Watts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rusia hampir mengurangi separuh bagian dari dolar AS (USD) dalam perdagangan dengan India dan China. Di samping itu, Rusia juga  terus mengurangi penggunaan greenback dalam kesepakatan dengan Uni Eropa, yang berpegang teguh pada janjinya untuk menghapus dolar dari ekonomi.

Sebagaimana dilansir dari rt.com, ini adalah pertama kalinya USD kehilangan posisi terdepan dalam perdagangan ekspor Rusia dengan mitra dagang utamanya. Pada akhir kuartal pertama tahun 2019, lebih dari 75 persen ekspor Rusia ke India dibayar dalam Rubel. Perdagangan mata uang lokal hampir empat kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dan lebih dari dua kali lipat sejak akhir 2018.

Baca Juga: Diklaim Saingi S-300 Rusia, Iran Bakal Pamerkan Rudal Buatan Sendiri

Dalam akad dengan China, total bagian dari rubel dan euro melampaui USD. Dengan demikian, transaksi dalam Euro melonjak naik dari 0,7 persen dalam tiga bulan pertama tahun lalu menjadi 37,6 persen saat ini, sementara pangsa Rubel naik hampir tiga persen menjadi 9,6 persen. Sementara itu, pangsa USD pada periode yang sama turun mulai lebih dari 87 persen menjadi 45,7 persen.

Data bank sentral juga menunjukkan bahwa Rusia berhasil bergeser jauh dari USD dalam perdagangan dengan negara-negara berkembang yang bersekutu, diantaranya Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Sejak akhir 2018, penyelesaian untuk ekspor Rusia ke negara-negara ini dalam USD turun hampir sepertiga menjadi 40,6 persen, sementara transaksi Rubel dan Euro masing-masing melonjak menjadi 23,1 dan 30,7 persen.

Baca Juga: Rusia Terang-terangan Tunjukkan Drone Tempur Su-70 Okhotnik-B

Pangsa Euro terus mengejar USD dalam perdagangan antara Rusia dan Uni Eropa. Mata uang tunggal Eropa sekarang menyumbang 42,3 persen dari perdagangan UE-Rusia, bandingkan dengan  46,6 persen dalam USD.

Berbicara kepada RT tahun lalu, Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Maxim Oreshkin, menyerukan untuk beralih ke Euro dalam perdagangan bilateral, karena baik Rusia maupun negara-negara Uni Eropa bukanlah negara-negara USD.

Terlepas dari menghilangkan USD dalam perdagangan, Bank Sentral Rusia telah melepaskan kepemilikannya atas utang AS, memangkas kepemilikan dalam treasury bills ke level terendah dalam 12 tahun terakhir.

Bulan lalu, Wall Street bank, JPMorgan Chase, meramalkan akhir dominasi USD dalam waktu dekat. Bank mengatakan bahwa ekonomi global akan bergeser ke "sistem di mana Asia memiliki kekuatan yang lebih besar," mengikis status mata uang cadangan USD serta menetapkan dasar untuk penggantiannya sebagai mata uang internasional yang dominan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: