Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lima Saham Paling Menggiurkan, Dua Berasal dari Grup Salim!

Lima Saham Paling Menggiurkan, Dua Berasal dari Grup Salim! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menanjak 0,79% di akhir perdagangan sesi I, Kamis (08/08/2019) turut memengaruhi psikologis pelaku pasar untuk mengoleksi saham-saham unggulan di siang ini.

Setidaknya, ada lima saham yang paling menggiurkan sehingga ramai dikoleksi investor. Kelima saham teratas yang masuk dalam jajaran net foreign buy meliputi saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Saham TLKM menduduki posisi teratas sebagai saham yang paling banyak dikoleksi investor. Hingga siang ini, nilai beli bersih atas saham TLKM mencapai Rp63,9 miliar. Dengan tingginya antusiasi pasar, saham TLKM kini naik 0,71% menjadi Rp4.240 per saham.

Baca Juga: Laba Telkom Naik 27,36% Padahal Pendapatannya Biasa Aja

Pada penutupan perdagangan sebelumnya, saham TLKM berakhir di level Rp4.210 per saham dan hingga siang ini saham TLKM sempat mencapai harga tertinggi di level Rp4.290 per saham. Sejumlah 36,77 juta saham TLKM diperjualbelikan sebanyak 4.968 kali dan membukukan nilai transaksi sebesar Rp156,42 miliar.

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Posisi kedua diisi oleh perusahaan induk Grup Salim, yakni saham INDF yang membukukan nilai beli bersih sebesar Rp45,7 miliar. Alhasil, saham INDF pun mengalami kenaikan tinggi hingga 2,78% menjadi Rp7.400 per saham. 

Baca Juga: Kinerja Indofood Tokcer, Tapi Tidak untuk Emiten Grup Salim Satu Ini

Sepanjang siang ini saham INDF bergerak dari level terendah di Rp7.275 per saham hingga level tertinggi di Rp7.450 per saham. Perdagangan saham INDF membukukan volume 10,21 juta saham dengan frekuensi 2.707 kali transaksi. Adapun untuk nilai transaksi yang terhimpun mencapai Rp75,22 miliar.

3. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Saham berikutnya masih berasal dari Grup Salim, yaitu ICBP dengan capaian nilai beli bersih sebesar Rp20,3 miliar. Kendati tidak signifikan, saham ICBP juga tercatat naik sebesar 0,22% menjadi Rp11.250 per saham. 

Baca Juga: Gelar Kampanye Digital, Produk Indofood Ini Bidik Pasar Milenial

Saham ICBP diperjualbelikan sebanyak 1.847 kali transaksi dengan volume 3,00 juta saham dan nilai transaksinya sebesar Rp33,4 miliar. Adapun jangkauan pergerakan saham ICBP berada pada level terendah di Rp11.100 per saham hingga level tertinggi di Rp11.500 per saham.

4. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Saham emiten konstruksi, WIKA, menduduki posisi keempat dengan capaian nilai beli bersih sebesar Rp13,8 miliar. Tingginya aksi beli investor memboyong saham WIKA naik 1,35% ke level Rp2.260 per saham.

Baca Juga: Pendapatan Turun, Tapi Laba WIKA Malah Meroket

Saham WIKA bergerak mulai dari level terendah di 2.240 per saham hingga level tertinggi di 2.290 per saham. Adapun aktivitas perdagangan saham WIKA mencakup volume sebesar 13,67 juta saham dengan frekuensi 1.538 kali transaksi dan nilai transaksinya sebesar Rp30,90 miliar.

5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Posisi berikutnya diisi oleh saham perbankan, BBRI, yang tercatat menhimpun nilai beli bersih sebesar Rp12,4 miliar. Saham BBRI pun mengalami kenaikan 1,18% ke level Rp4.300 per saham.

Baca Juga: Dear Startup, Modal Ventura BRI Siap Tebar Modal hingga Rp3,5 Triliun Nih!

Sejauh ini, volume perdagangan saham BBRI mencapai 46,9 juta saham dengan frekuensi 6.462 kali transaksi dan nilai transaksinya sebesar Rp201,1 miliar. Jangkauan pergerakan saham BBRI berada pada level terendah di Rp4.250 per saham hingga level tertinggi di Rp4.310 per saham.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: