Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Bawa Bayi, Anggota Parlemen Kenya Diusir Keluar

Gara-gara Bawa Bayi, Anggota Parlemen Kenya Diusir Keluar Kredit Foto: SINDOnews
Warta Ekonomi, Nairobi -

Seorang perempuan anggota Parlemen Kenya bernama Zuleikha Hassan diusir keluar setelah berjalan ke ruang sidang dengan bayinya yang berusia lima bulan. Zuleikha Hassan datang ke parlemen dengan anak bungsunya untuk bekerja setelah tidak mendapatkan pengasuh.

Dalam perjalanan, ia dihentikan seorang penjaga keamanan saat membawa bayinya ke parlemen di Ibu Kota Kenya, Nairobi. Namun ia bersikeras untuk masuk ke gedung parlemen bersama anaknya .

Menurut aturan yang ada, anak-anak dilarang masuk ke gedung parlemen Kenya.

Sebuah video menunjukkan penjaga keamanan berkumpul di sekitar anggota parlemen itu saat dia menggendong bayinya. Sementara Wakil Ketua Parlemen Kenya, Christoper Omulele berulang kali memerintahkannya keluar dari ruang sidang.

"Yang Terhormat Zuleikha yang baik hati harap keluar dengan sopan. Yang Terhormat Zuleikha Anda tidak berhak berada di tempat ini," seperti dilansir CNN, Kamis (8/8/2019).

Hassan mengatakan ia tahu akan dikeluarkan tetapi dirinya harus menghadiri sesi sidang tersebut.

"Aku hanya lelah. Maksudku, para wanita muda di seluruh negeri menghadapi situasi yang lebih buruk. Mereka tidak mampu membayar pengasuh, dan mereka harus memutuskan apakah mereka harus menyusui anak mereka atau pergi bekerja," terang Hassan kepada CNN.

Dia mengatakan parlemen tidak memiliki pusat penitipan anak, meskipun telah berjanji untuk menyediakannya pada tahun 2013.

"Perusahaan swasta memiliki ketentuan seperti itu, tetapi sebagai badan pembuat undang-undang tertinggi di negara ini, kita sesungguhnya harus menjadi contoh," pungkas Hassan.

Meskipun ada keberatan dari anggota parlemen, Hassan mengatakan banyak orang mendukungnya ketika dia diusir dari parlemen.

Anggota parlemen itu lantas mengatakan insiden tersebut adalah pengingat bagi pemerintah dan sektor publik untuk menyediakan ruang kerja yang ramah keluarga bagi para ibu.

"Kami berusaha mendorong lebih banyak wanita untuk terjun ke dunia politik, masuk ke ruang kerja, keluar dan membantu perekonomian dengan cara lain, jadi kami harus mendukung mereka," tutup Hassan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: