Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kacaukan Sinyal GPS, Iran Sita 3 Kapal Asing

Kacaukan Sinyal GPS, Iran Sita 3 Kapal Asing Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) menuding Iran menggunakan GPS jamming atau pengacau sinyal GPS di Teluk untuk merampas kapal asing. Iran diketahui sejauh ini telah menyita tiga kapal komersial di Teluk Hormuz atas dugaan pelanggaran maritim.

Administrasi Maritim Departemen Perhubungan AS mengatakan beberapa kapal telah melaporkan bahwa GPS mereka terganggu. Badan itu pun mengeluarkan peringatan baru kepada kapal-kapal pengiriman komersil tentang ancaman Iran di Selat Hormuz dan Teluk Persia

Selain itu, AS juga memperingatkan bahwa ada laporan entitas tidak dikenal yang mengklaim sebagai kapal perang AS atau koalisi.

Peringatan itu, yang dikeluarkan pada Rabu (7/8/2019) waktu setempat, mendaftarkan serangkaian insiden yang melibatkan Iran sejak Mei, termasuk penyitaan terhadap kapal Stena Impero yang berbendera Inggris dan penahanan serta pembebasan kapal tanker Mesdar yang berbendera Liberia.

Peringatan itu mengatakan bahwa selama setidaknya dua pertemuan yang melibatkan pasukan militer Iran baru-baru ini, kapal-kapal melaporkan gangguan GPS. Satu kapal dilaporkan mematikan Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) sebelum disita, mempersulit upaya tanggapan.

"Kapal-kapal juga melaporkan komunikasi bridge-to-bridge palsu dari entitas yang tidak dikenal yang mengklaim sebagai kapal perang AS atau koalisi," terang peringatan itu seperti dikutip dari CNN, Kamis (8/8/2019).

Komando Pusat AS, yang mengawasi operasi militer AS di kawasan Timur Tengah, memperkuat laporan itu lewat sebuah pernyataan.

"Kapal telah melaporkan gangguan GPS, spoofing komunikasi bridge-to-bridge, dan/atau komunikasi lainnya macet dengan sedikit atau tanpa peringatan," papar Komando Pusat AS.

Pemerintah AS tetap berkomitmen memberikan perlindungan maritim kepada sekutu dan mitra regionalnya.

"AS tetap berkomitmen untuk bekerja dengan sekutu dan mitra regional untuk melindungi kebebasan navigasi, arus perdagangan bebas, dan perlindungan kapal dan personel AS di wilayah ini," tambah pernyataan itu.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa Iran telah menempatkan jammers GPS di Pulau Abu Musa yang dikuasainya. Pulau ini terletak di Teluk Persia dekat dengan pintu masuk Selat Hormuz.

Pejabat itu mengatakan bahwa Iran telah menempatkan jammers di lokasi itu dalam upaya untuk mengganggu pesawat sipil dan sistem navigasi kapal dengan harapan kapal atau pesawat akan keliru berkeliaran di perairan atau wilayah udara Iran sementara sistem GPS mereka tidak berfungsi dengan baik. Ini memberikan alasan yang diperlukan bagi pasukan Iran untuk merebutnya.

Pejabat itu mengatakan jammers Iran tidak berpengaruh pada kapal perang dan pesawat militer AS.

Pejabat itu mengatakan bahwa kapal militer Iran telah "menipu" sistem identifikasi otomatis yang digunakan kapal dagang untuk melaporkan dan menyamarkan kapal mereka sebagai kapal dagang, bukan Korps Garda Revolusi Islam atau kapal Angkatan Laut Iran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: