Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Joss, IHSG Bakal Menguat Lagi Besok

Joss, IHSG Bakal Menguat Lagi Besok Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian bertenaga dan berakhir dengan penguatan 1,14% ke level 6.274,67 pada penutupan pasar perdagangan  Kamis ini. IHSG sepanjang hari ini tak sekalipun menyentuh zona merah, sebab level terendah yang dijangkau IHSG hanya berada di 6.224,89, sedangkan level tertingginya berada di 6.281,10.

 

Dimana, sektor Industri Dasar menguat +3.37%, Pertanian +2.49% dan Aneka Industri +2.39% mendorong penguatan. 

 

Head od Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan bahwa ekspektasi Current Account Defisit Indonesia yang membaik dikisaran $5 Miliar dari $7 Miliar menjadi faktor optimisme investor. 

 

“Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar 256.58 Miliar rupiah dengan saham TLKM, INDF, UNVR dan BBRI menjadi top net buy value,” katanya, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (8/8/2019).

 

Baca Juga: Bravo! Pasar Keuangan Indonesia Bravo! 

 

Menurut Lanjar, pergerakan IHSG secara teknikal berhasil break out kembali diatas Moving Average 200 hari dengan potensi menguji Moving Average 50 hari dikisaran 6307. Indikator Stochastic dengan pergerakan cenderung lambat melakukan crossing dan bergerak positif. Indikator RSI mampu break out rata-rata momentum dan bergerak menuju area overbought. 

 

“Sehingga secara teknikal kami perkirakan IHSG akan kembali bergerak menguat menguji MA50 dengan rentang pergerakan 6251-6307,” ujaranya,

 

Adapun, saham-saham yang cukup menarik secara teknikal diantaranya LSIP, SIMP, INKP, TKIM, MAIN, INDF, GGRM, HMSP, HOKI, BBNI, BBTN, BNLI, TOWR, ASII, UNTR dan ESSA.

 

Tercatat, bursa saham Asia mayoritas menguat. Indeks Nikkei (+0.37%), TOPIX (-0.08%), HangSeng (+0.48%) dan Shanghai (+1.32%) naik. Kekhawatiran pada tensi perdagangan mereda setelah POBC menyatakan untuk mengintervensi Yuan. Aktifitas ekspor di Tiongkok naik signifikan berkontraksi dengan ekspektasi dimana secara YoY aktifitas eksport naik 3.3% pada bulan Juli dengan neraca perdagangan surplus $45.06 Miliar. 

 

“Naiknya aktifitas export ini seakan menurunan kekhawatiran investor terhadap imbas dari tensi perdagangan AS-China terhadap aktifitas perdagangan Tiongkok sendiri,” tambahnya. 

 

Baca Juga: Good Job! IHSG Mahal, Investor Manfaatkan Tarik Cuan!

 

Sementara, bursa Eropa dibuka melanjutkan trend positif. Indeks Eurostoxx (+0.87%), FTSE (-0.02%) dan DAX (+0.63%) naik lebih dari setengah persen rata-rata. Saham-saham perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan memimpin penguatan di Eropa. Euro melonjak 0,3% menjadi $ 1,1227, terkuat dalam lebih dari dua minggu. Pound Inggris naik 0,2% menjadi $ 1,2168. Berita utama masih seputar Brexit tanpa kesepakatan yang sedang dikaji oleh PM Inggirs.

 

Katalis selanjutnya investor akan kembali terfokus pada harga komoditas seperti minyak mentah, CPO hingga Nikel disaat meredanya tensi perdagangan AS-China. Harga nikel melambung tinggi setelah trader menanti kebijakan eksport nikel oleh Indonesia yang belum ada kepastian. 

 

“Naiknya penggunaan batterai pada alat-alat transportasi dan bahan dasar industri menjadi salah satu faktor. Diakhir pekan Investor akan disajikan data tingkat inflasi China, Aktifitas perdagangan di Jerman hingga Indeks harga produksi di AS,” pungkas Lanjar. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: