Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sakit Kepala Menyerang, Bisa Jadi Itu Tanda...

Sakit Kepala Menyerang, Bisa Jadi Itu Tanda... Kredit Foto: Unsplash/Nik Shuliahin
Warta Ekonomi -

Anggota Indonesian Hydration Working Group dr Dewi Friska MKK mengatakan, orang sering mengabaikan kekurangan cairan pada tubuhnya. Padahal, dehidrasi tak boleh diabaikan karena tubuh manusia mayoritas terdiri dari cairan.

"Dehidrasi ini bisa berdampak jangka panjang hingga meninggal dunia, bisa pula sebabkan batu ginjal," ujar dr Friska.

Dengan bayang-bayang menyeramkan itu, dr Friska menyarankan untuk tidak membuat tubuh kurang cairan, terlebih lagi dalam waktu lama. Untuk itu, penting mengetahui tanda-tanda ketika tubuh sudah membutuhkan asupan cairan.

"Sering kali kita itu sakit kepala, jangan buru-buru minum obat, bisa jadi itu karena kekurangan cairan," ujar dr Friska.

Ketika kepala terasa sakit, dr Friska menjelaskan, sering kali itu merupakan tanda tubuh kekurangan cairan. Sebaiknya, coba minum terlebih dahulu untuk memastikan apakah itu benar-benar sakit kepala atau hanya sekadar reaksi tubuh ketika membutuhkan asupan air.

Mulut dan lidah juga dapat memberi petunjuk kurangnya cairan tubuh. Ketika dua bagian itu merasa kering maka sudah saatnya untuk mengambil segelas air.

"Gagal fokus dan merasa lelah meski sudah beristirahat pun bisa menjadi tanda-tanda dari dehidrasi," kata staf di Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Tanda dehidrasi yang paling umum dan sudah diketahui banyak orang ialah dengan melihat warna air seni. Ketika warnanya semakin pekat maka dehidrasi pun semakin parah, sedangkan ketika warna air seni semakin bening maka kecukupan air pun telah tercukupi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: