Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra Dapat Kursi Menteri Kok, Tapi....

Gerindra Dapat Kursi Menteri Kok, Tapi.... Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif IndexPolitica Denny Charter memprediksi Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat berpeluang dapat kursi menteri pada Kabinet Kerja jilid II. Namun, jatah kursi tersebut akan diberikan ketika terjadi reshuffle kabinet.

"Jokowi akan memberikan porsi kepada Demokrat, PAN, dan Gerindra. Kalau saya lihat," katanya menanggapi munculnya wacana Poros Teuku Umar-Kertanegara saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Wacana Poros Teuku Umar-Kertanegara mencuat seiring dengan kehangatan yang ditunjukkan dalam beberapa kali pertemuan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri, termasuk kehadiran Prabowo di Kongres V PDI Perjuangan di Bali. Namun, Denny mengatakan pada awal pemerintahan periode keduanya, Jokowi masih akan memberikan kesempatan sepenuhnya kepada para partai politik pengusung dan koalisi.

Baca Juga: Sampaikan Sejumlah Konsep ke Jokowi, Gerindra Bilang Ingin...

"Mungkin, di-reshuffle selanjutnya mereka (Demokrat, PAN, dan Gerindra) dikasih kesempatan. Selain di legislatif diberikan peran juga," katanya.

Namun, kata dia, prosesnya masih sangat panjang untuk memasukkan Gerindra, PAN, dan Demokrat dalam koalisi. Menurut dia, beberapa partai koalisi pengusung Jokowi-KH Ma'ruf Amin pun sudah bereaksi ketika ada wacana tawaran menteri untuk kader Gerindra.

"Ya, namanya politik itu harusnya hitam ya hitam, putih ya putih. Namun, politik kan cair. Ke depan, mungkin saja, bisa saja, antara Gerindra dan PDIP di pilpres ke depan mengusung calon yang sama," katanya.

Namun, Denny mengingatkan untuk penyusunan kabinet sekarang ini tidak etis jika Jokowi memasukkan menteri dari Gerindra.

Baca Juga: PDIP: Penyelenggaraan Pilpres dan Pileg Harus Dipisah

"Jokowi harusnya bijak menyikapi ini. Dalam politik, keseimbangan itu perlu oposisi. Seharusnya, biarkan Gerindra, PAN, jadi oposisi. Untuk kepentingan sekarang, tetapi lima tahun nanti akan berubah," katanya.

Usai Pilpres 2019, Prabowo mengawali pertemuannya dengan Jokowi di MRT, Sabtu (13/7/2019), kemudian Prabowo juga bertemu dengan Megawati, Rabu (24/7/2019), di kediaman putri Bung Karno itu. Setelah itu, Prabowo kembali memenuhi undangan Megawati untuk menghadiri pembukaan Kongres V PDIP yang saat ini masih berlangsung di Bali.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: