Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra Akui Prabowo Pernah Ditawari Kursi Wapres

Gerindra Akui Prabowo Pernah Ditawari Kursi Wapres Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan, sudah dari dulu Gerindra selalu mendapat tawaran jabatan menteri, baik saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Joko Widodo. Pernyataan itu disampaikan menyikapi spekulasi Gerindra yang mulai merapat ke pemerintah.

"Orang kadang-kadang berpikir ini (pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati) karena Gerindra dapat iming-iming jabatan, dapat iming-iming kursi menteri," kata saat diskusi Perspektif Indonesia bertema "Membaca Arah Tusukan Pidato Mega" yang diselenggarakan Populi Center dan Smart FM Network, Sabtu (10/8).

Baca Juga: PDIP Usung Prabowo di Pilpres 2024?

Padahal, menurut Andre, tawaran jabatan menteri sudah sejak dulu selalu diberikan kepada Prabowo dan Gerindra oleh presiden terpilih.  Tetapi Gerindra tetap memilih berada di oposisi. "Saya ingin jelaskan pada 2009-2014, saat Mega-Pro (Megawati-Prabowo) kalah, Pak SBY menawarkan jabatan menteri kepada Pak Prabowo, tetapi Pak Prabowo enggak menerima," ucapnya.

Demikian pula, kata Andre, ketika Prabowo kalah dari Jokowi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014. Gerindra juga ditawari jabatan menteri untuk pemerintahan periode 2014-2019, namun tidak juga diterima.

"Pada 2018, itu jatah pertama calon wakil presiden ditawarkan kepada Pak Prabowo. Kalau saja Pak Prabowo mau saja jadi wapres, enggak pakai modal, asal maju, menang," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra itu.

Baca Juga: Gerindra Klarifikasi Soal "Penumpang Gelap"

Artinya, kata dia, terlalu rendah jika ada orang yang menganggap pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Mega semata-mata karena Gerindra dapat iming-iming jabatan menteri.

Andre menegaskan, pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Mega, termasuk kehadiran di Kongres V PDI Perjuangan adalah untuk menunjukkan komitmen kebangsaan karena kompetisi Pilpres sudah selesai.

"Untuk Indonesia agar guyub kembali Ini soal jiwa kenegarawan, patriotisme. Kalau kompetisi sudah selesai, sudah ada keputusan MK, mari bersama bangun bangsa, baik.di dalam maupun luar pemerintahan," ucapnya.

Jangan kemudian, kata Andre, kehangatan hubungan itu disalahartikan bahwa Gerindra sudah pasti masuk ke dalam kabinet atau pemerintahan.

Usai Pilpres 2019, Prabowo mengawali pertemuannya dengan Jokowi di MRT, Sabtu (13/7/2019), kemudian Prabowo juga bertemu dengan Megawati, Rabu (24/7/2019), di kediaman putri Bung Karno itu.

Setelah itu, Prabowo kembali memenuhi undangan Megawati untuk menghadiri pembukaan Kongres V PDIP yang saat ini masih berlangsung di Bali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: