Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mempromosikan Wisata Natuna ke Generasi Milenial

Mempromosikan Wisata Natuna ke Generasi Milenial Kredit Foto: Unsplash/Ian Dooley
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehadiran Palapa Ring bisa menjadi peluang besar untuk mempromosikan sektor pariwisata Natuna kepada generasi milenial.

Selama ini Pulau Natuna dikenal sebagai wilayah yang memiliki keindahan alam memukau. Misalnya, di Natuna terdapat Alif Stone Park berupa gugusan batu granit besar yang tersebar di sepanjang pantai. Destinasi ini sangat instagramable sehingga sangat cocok bagi generasi milenial yang gemar selfie sekaligus fotografi.

Meski demikian, potensi pariwisata Natuna masih belum dioptimalkan dengan maksimal. Salah satu kendalanya adalah infrastruktur telekomunikasi. Warga Natuna baru bisa melakukan komunikasi dengan menggunakan telepon dan SMS, sedangkan hanya sedikit warga yang mendapat akses internet. Hal ini membuat warga setempat memiliki keterbatasan untuk memasarkan sektor pariwisata Natuna secara online, khususnya melalui media sosial.

Baca Juga: Palapa Ring Wujudkan Smart City di Ujung Utara Sulawesi

CEO Andalas Wisata Express, Teuku Zulmalik, mengatakan kondisi jaringan internet di Natuna masih belum stabil. Selain itu, jaringan internet belum menjangkau seluruh wilayah di kepulauan Natuna. Andalas Wisata Express sendiri merupakan perusahaan travel yang berlokasi di Natuna.

"Masih ada blankspot di Natuna. Jaringan internet yang ada juga belum begitu stabil," katanya kepada Warta Ekonomi melalui pesan singkat, belum lama ini.

Teuku Zulmalik mengatakan pihaknya tidak bisa memberi layanan dengan optimal kepada tamu wisatawan apabila jaringan internet tak mendukung. Hal itu karena tamu wisatawan khususnya dari kalangan milenial memiliki karakter akrab dengan internet dan media sosial.

"Jaringan internet kadang-kadang putus sesaat karena cuaca buruk. Misalnya ada hujan petir atau mati lampu," sebutnya.

Ia mengharapkan Palapa Ring Barat bisa menjawab kebutuhan warga Natuna atas koneksi internet. Ia juga mengharapkan kehadiran Palapa Ring Barat turut meningkatkan kunjungan wisatawan ke Natuna.

"Memang perlu diakui kehadiran Palapa Ring sudah mulai terasa. Coverage internet di Natuna sudah semakin luas," tuturnya.

Pada tahun 2018 lalu proyek Palapa Ring Barat telah merampungkan jaringan kabel serat optik sepanjang 2.200 kilometer. Pada tahun 2019 ini proyek Palapa Ring Barat sudah mulai masuk tahap komersialisasi. Jika berjalan lancar, proyek ini akan membuat kawasan Natuna merdeka sinyal pada tahun 2020 mendatang. 

Mengoptimalkan Palapa Ring

Zulmalik mengatakan Andalas Wisata Express berupaya keras untuk mengoptimalkan kehadiran Palapa Ring di Natuna. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah membuat akun perusahaan di media sosial (medsos). Andalas Wisata Express baru membuat akun medsos pada bulan Juli lalu.

Ia mengatakan tidak ingin melewatkan peluang kehadiran Palapa Ring di Natuna. Apalagi, pemerintah juga banyak melakukan perbaikan di sektor lain seperti transportasi dan event-event wisata guna menghadirkan lebih banyak turis.

"Kami baru membuat akun media sosial pada bulan Juli lalu. Memang pengikut masih puluhan, tapi sudah cukup terasa ke bisnis perusahaan," jelasnya.

Tercatat, tingkat kunjungan wisatawan di Andalas Wisata Express pada awal bulan Agustus ini mengalami kenaikan 40 persen dibandingkan dengan bulan Juli lalu. Ia meyakini tingkat kunjungan wisatawan akan semakin meningkat seiring dengan promosi wisata yang semakin gencar di media sosial.

"Wisatawan terus bertambah dengan semakin baiknya akses internet. Kami juga terus berupaya meningkatkan kebersihan, keramahan, dan fasilitas pendukung lain," terangnya.

Salah satu potensi besar promosi wisata melalui media sosial adalah generasi milenial. Ia mengatakan biro perjalanan wisata dituntut untuk kreatif menangkap peluang tersebut. Apalagi, saat ini generasi milenial kian aktif melakukan perjalanan wisata (leisure economy) berbasis digital.

Menyasar Milenial

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azhari, mengatakan sangat mendukung biro perjalanan wisata yang memanfaatkan internet dan media sosial untuk menyasar wisatawan milenial. Hal itu karena generasi milenial kerap mencari referensi wisata dengan menggunakan metode search and travel.

"Generasi milenial ini sangat dekat dengan teknologi. Gaya hidup mereka juga lekat dengan digital. Apabila industri pariwisata ingin menyasar pasar milenial maka mereka juga harus beradaptasi dengan teknologi," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, belum lama ini.

Azril Azhari mengakui upaya perusahaan travel beradaptasi dengan gaya hidup digital tidak mudah, khususnya yang berlokasi di daerah. Hal itu karena tidak semua daerah memiliki kualitas jaringan internet yang baik. Oleh karena itu, ia sangat mendukung upaya pemerintah membangun jaringan internet Palapa Ring.

"Palapa Ring atau saya menyebutnya tol langit akan mengembangkan pemerataan pembangunan pariwisata di Indonesia. Tol langit ini adalah komponen paling penting dari pemasaran digital (high tech)," ujarnya.

Khusus Natuna, ia mengingatkan jika Palapa Ring sudah menghadirkan jaringan internet maka tugas selanjutnya adalah meningkatkan aspek human touch. Hal itu karena sebagai wisatawan tentu generasi milenial tidak bisa mengandalkan ICT Readiness semata namun juga perlu komponen-komponen wisata lain.

"Kita masih harus membenahi product seperti destinasi dan event. Kemudian kita masih harus memperbaiki paket produk (packaging) tersebut mulai dari tours and travel hingga food and beverages," pungkasnya.

Perlu diketahui, wilayah Asia diproyeksikan akan menjadi rumah bagi generasi milenial atau memiliki komposisi sekitar 57 persen dari generasi milenial di dunia. Adapun, jumlah populasi generasi milenial di Indonesia pada tahun 2030 mendatang diprediksi akan mencapai 82 juta jiwa.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: