Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kanal Distribusi Keagenan Melonjak Tajam, Cigna Yakin Peringkat AAJI Meningkat

Kanal Distribusi Keagenan Melonjak Tajam, Cigna Yakin Peringkat AAJI Meningkat Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan asuransi jiwa PT Cigna Asuransi Indonesia (Cigna Indonesia) meyakini akan mencetak pertumbuhan signifikan untuk kanal distribusi keagenan sepanjang tahun ini. Hal itu didukung semakin masifnya layanan digital serta penetrasi para flying agen Cigna ke berbagai daerah di pelosok Tanah Air.

“Kami optimistis hingga akhir tahun nanti pertumbuhan keagenan mencapai 40 persen. Makanya, kami yakin peringkat kami di AAJI akan terus meningkat,” ujar Director and Chief Distribution Officer Cigna Indonesia Dini Maharani seusai acara Top Agent Award 2018 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang terkutip dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (11/8/2019). 

Dini menjelaskan, tahun lalu Cigna meraih peringkat ke-22 di ranking Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), atau naik dari tahun 2017 yang di posisi ke-25. Pencapaian itu ikut didongkrak kenaikan pendapatan premi dari keagenan. Cigna memulai kanal distribusi keagenan sejak 2015 untuk melengkapi kanal distribusi telemarketing dan kanal distribusi affinity marketing (mitra institusi keuangan dan nonkeuangan).

Menurut Dini, kontribusi dari kanal ini meningkat tajam setelah pada awal 2017 Cigna memperkuat agen-agennya dengan aplikasi digital yang dikenal dengan e-apps. Inovasi layanan aplikasi digital ini memang diluncurkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis keagenan.

Dengan sistem terintegrasi, aplikasi elektronik e-apps ini akan meningkatkan efisiensi dan profesionalitas para agen, sehingga akses nasabah untuk memperoleh asuransi Cigna Indonesia semakin cepat dan mudah.

Baca Juga: Pacu Lini Bisnis Digital Kinerja Cigna Moncer

Dini menjelaskan, aplikasi digital itu didesain untuk membantu agen mengenali dan menganalisa kebutuhan finansial nasabah. Agen bisa memberikan rekomendasi produk asuransi yang sesuai tujuan keuangan nasabah. Nasabah dapat mengetahui ilustrasi produk yang akan mereka beli, termasuk jumlah premi, dan benefit yang akan mereka peroleh.

Selain itu, pengajuan asuransi juga dapat dilakukan lewat aplikasi yang terintegrasi dengan sistem Cigna Indonesia. Lewat e-apps itu, proses pengajuan asuransi menjadi sangat cepat. Agen bisa menjual produk Cigna di mana saja dan kapan saja.

“Tidak ada lagi hard copy di mana agen bolak-balik ke kantor pusat. Lewat e-apps, pengajuan langsung ditandatangani lewat tablet agen dan langsung terkirim ke kantor pusat untuk under writingnya,” papar dia.

Saat ini dari 500 agen yang dimiliki Cigna, hampir seluruhnya telah menggunakan e-apps untuk melayani nasabah. Ia melanjutkan, layanan e-apps itu juga sangat menolong para flying agent yang menjadi “agen spesial” Cigna. Mereka bisa menjangkau daerah-daerah lain dengan cepat.

Dari puluhan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia, saat ini baru Cigna yang serius mengelola dan memiliki flying agent. Menurut Dini, flying agent mirip sniper di dunia militer. Mereka memiliki tugas khusus dengan pencapaian target jitu. Performa pencapaian flying agent Cigna yang jumlahnya sekitar 40 orang itu mencapai 85 persen.

Baca Juga: Cigna Luncurkan Produk Premi Kembali 160%

Ia menambahkan, para flying agent ini memberi kontribusi sekitar 35 persen dari pendapatan premi bisnis baru Cigna dari kanal distribusi keagenan.

Berdasarkan catatan, tahun lalu, pendapatan premi bruto Cigna dari kanal distribusi keagenan sebesar Rp 93,87 miliar. Cigna meraih rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya di kanal distribusi ini sebesar 57,05 persen. Tahun 2017, pendapatan premi bruto atau total Gross Written Premium (GWP) keagenan sebesar Rp 75,48 miliar dan tahun 2016 senilai Rp 39,73 miliar.

Kontribusi dari kanal keagenan terhadap GWP Cigna sebesar mencapai 8,2 persen, padahal dua tahun sebelumnya baru 3 persen. Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan premi bruto dari keagenan mencapai Rp 19,53 miliar.

Menurut Dini, dengan flying agent, pihaknya tidak perlu memiliki banyak kantor, dan itu mengurangi pengeluaran bagi perusahaan, Sepanjang tahun ini, pihaknya sama sekali tidak ekspansi untuk penambahan jaringan kantor karena fokus pada pengembatan platform digital.

“Tapi tahun depan kami akan buka satu atau dua kantor sebagai branding Cigna,” ujar dia.

Ia menjelaskan, kenaikan di kanal distribusi keagenan tidak akan menyurutkan Cigna untuk tetap mengembangkan kanal bisnis telemarketing yang menjadi kontributor utama Cigna.

“Keagenan tumbuh tinggi, sedangkan telemarketing turun. Tetapi keduanya saling mendukung, akan jalan beriringan. Pendekatan ke nasabah sudah menggunakan sistem, dan setiap kanal akan saling memperkuat, seperti produk sederhana dijual lewat telemarketing, dan produk lanjutannya diperkuat agen,” papar dia.

Baca Juga: Top! Survei Cigna Bilang Kesejahteraan Indonesia Meningkat

Tahun lalu, Cigna meraih pendapatan premi bruto atau GWP dari kanal distribusi telemarketing sebesar Rp 713,14 miliar atau memberi kontribusi 62,1 persen dari total GWP Cigna yang mencapai Rp 1,14 triliun. Pada kuartal pertama 2019, GWP dari telemarketing mencapai Rp169,75 miliar

Dini menjelasan, khusus penguatan di bisnis digital, pihaknya menggandeng sejumlah portal aggregator untuk memasarkan produk asuransi Cigna. Termasuk menggandeng broker asuransi digital.

Menurut Dini, layanan digital ternyata mulai mengubah awareness publik terhadap asuransi. Selama ini ada idiom, produk asuransi bukan produk yang dibeli, melainkan dijual. “Ternyata berangsur-angsur sudah terjadi shifting, masyarakat sudah mencari produk asuransi. Hal ini karena awarenes terhadap kesehatan sudah tinggi. Artikel-artikel kesehatan sudah viral ketimbang masyarakat dulu. Kesehatan sekarang sudah menjadi gaya hidup,” tuturnya.

Diakui, hal itu tentu akan membantu penetrasi asuransi di Tanah Air. Apalagi, sudah beberapa tahun ini bertahan di angka 2,9 persen. “Ke depannya harusnya penetrasi lebih bagus,” ujar dia.

Sementara itu, saat acara pembukaan TAA AAJI 2019, Ketua Dewan Pengawas AAJI Budi Tampubolon mengatakan, perhelatan akbar para agen asuransi itu bisa ikut mendongkrak penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. Tema TAA AAJI tahun ini mengangkat tema Kirana Nusantara.

Baca Juga: Beri Pelindungan Maksimal, Cigna Indonesia Gandeng Sampoerna Strategic

Agenda nasional ini diharapkan dapat memacu para agen asuransi jiwa untuk memberikan pencapaian terbaik setiap tahun. “Dengan tema Kirana Nusantara, kami berharap agen asuransi jiwa Indonesia dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasinya kepada masyarakat, khususnya masyarakat kalangan menengah ke bawah sehingga menjadi lebih sadar asuransi dan tergerak untuk memiliki polis asuransi jiwa,” ujarnya.

TAA AJI 2019 terbagi menjadi tiga kegiatan yang berlangsung pada 8-9 Agustus 2019. Hari pertama diisi program tanggung jawab sosial industri (Industri Social Responsibility) yang berupa pemberian sembako dan cek kesehatan bagi tukang becak, khususnya di Solo, serta perbaikan dan revitalisasi taman di salah satu area Stadion Manahan Solo.

Dalam waktu bersamaan, di lapangan De Tjolomadoe, Karanganyar digelar Pasar Rakyat selama sehari penuh. Selain menjadi ajang edukasi bagi masyarakat melalui promosi stand-stand perusahaan asuransi jiwa, masyarakat bisa mengikuti berbagai permainan, mencicipi kuliner, lomba band, dan modern dance antar pelajar dengan puncak acara yang dimeriahkan oleh artis dan band ibu kota. Pada hari yang sama digelar program motivasi agen dengan konsep convention.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: