Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Idul Adha, Satu Masjid di Norwegia Ditembaki, Pelaku Diduga dari Kelompok Ekstrem

Jelang Idul Adha, Satu Masjid di Norwegia Ditembaki, Pelaku Diduga dari Kelompok Ekstrem Kredit Foto: Antara/Terje Pedersen/NTB Scanpix/via Reuters
Warta Ekonomi, Oslo -

Satu masjid di Norwegia pada Sabtu (10/8/2019) kemarin ditembaki oleh seorang pria kulit putih yang diduga sebagai kelompok anti-imigran. Penyerangan itu terjadi sehari sebelum penyelenggaraan Iduladha di negara tersebut. Pihak kepolisian setempat akan menginvestigasi kejadian itu sebagai kemungkinan aksi terorisme. 

Asisten Kepala Kepolisian Rune Skjold menjelaskan, tersangka penembakan di Al-Noor Islamic Centre adalah pria kulit putih yang mengekspresikan berbagai pendapat anti-imigran dan sayap kanan-jauh secara online.

“Kami menyelidiki ini sebagai upaya melancarkan aksi terorisme,” ungkap Rune Skjold dari Reuters.

Dalam pernyataan pihak kepolisian disebutkan, bahwa sebelum menyerang dan menembaki satu masjid di Norwegia itu, pria terduga teroris kulit putih tersebut kemungkinan telah menembak mati anggota keluarganya terlebih dahulu.

“Seorang wanita muda ditemukan tewas di alamat tersangka,” papar Rune Skjold seperti dilansir Reuters.

Menurut kepolisian, pria muda kulit putih itu telah ditahan setelah serangan bersenjata di Al-Noor Islamic Centre dekat ibu kota Norwegia. Jamaah muslim yang berada di masjid itu berhasil melawan pria bersenjata itu dan menghentikan penembakan.

“Orang-orang itu menunjukkan keberanian yang besar,” ujar Skjold.

Purnawirawan Angkatan Udara Pakistan, Mohammad Rafiq (65), adalah orang yang pertama kali mendekati pelaku penembakan di masjid itu. 

“Saya tiba-tiba mendengar tembakan dari luar,” terang Rafiq kepada Reuters melalui penerjemahnya. 

Dia menambahkan, pelaku penembakan kemudian masuk gedung dengan senjata dan pistol. 

“Dia mulai menembaki dua pria lainnya,” jelas Rafiq.

Menurutnya, dia kemudian memegang penyerang, membekuknya hingga ke tanah dan merebut senjata dari pelaku penyerangan. Rafiq mengalami luka dengan tangannya bengkak dan matanya merah akibat melumpuhkan pelaku penembakan. Rafiq telah dua setengah tahun tinggal di Norwegia.

“Dia meletakkan jari tangannya ke dalam mata saya hingga sini. Jarinya di dalam mata saya,” papar Rafiq.

Pernyataan awal menjelaskan, satu orang tertembak dalam serangan itu. Pelaku penembakan tampaknya beraksi sendiri.

“Dia berumur sekitar 20 tahun, warga Norwegia dari wilayah itu. Pria itu membawa dua senjata mirip shotgun dan satu pistol. Dia menerobos melalui pintu kaca dan melepas tembakan,” tutur Direktur Masjid Irfan Mushtaq kepada TV2.

Dia melanjutkan, dengan bermodalkan rompi anti-peluru dan helm pelaku berani menyerang jemaah di masjid itu. Namun, pelaku berhasil dilumpuhkan oleh para jemaah sebelum polisi datang.

“Pelaku penembakan memakai rompi anti-peluru dan helm, tetapi berhasil dilawan oleh jamaah masjid sebelum polisi tiba,” papar Mushtaq.

Juru bicara masjid Waheed Ahmed menambahkan, hanya tiga orang yang ada di masjid ketika serangan terjadi saat mereka mempersiapkan acara Iduladha yang akan dihadiri sekitar 1.000 orang. 

Masjid itu awal tahun ini telah menerapkan langkah keamanan tambahan setelah pembunuhan lebih dari 50 orang di dua masjid di Selandia Baru oleh tersangka ekstremis sayap kanan. Pada 2011, pendukung neo-Nazi Anders Behring Breivik membunuh 77 orang di Norwegia saat para remaja mengikuti kamp pemuda.

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan, kepolisian telah meningkatkan keamanan saat ribuan muslim berkumpul di sejumlah masjid untuk menyambut Iduladha. Meski pemerintah terus berupaya melawan ujaran kebencian, masih banyak yang harus dilakukan.

“Kami mencoba memerangi ini, tapi ini tantangan. Saya pikir ini tantangan seluruh dunia,” pungkas Solberg.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: