Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lekima Datang, 3.200 Penerbangan Dihentikan di China

Lekima Datang, 3.200 Penerbangan Dihentikan di China Kredit Foto: Antara/Antara/Jiang Chao/Zhejiang Daily Press Group via REUTERS
Warta Ekonomi, Shanghai, China -

China tengah diterjang bencana yang cukup dahsyat yakni badai Lekima. China bagian timur terdampak cukup parah mengakibatkan 30 orang tewas, 18 orang hilang, dan 3.200 penerbangan dibatalkan. Gangguan perjalanan masih terjadi di penjuru wilayah China ketika badai tersebut bergerak lebih jauh ke utara.

Badai Lekima tiba pada Sabtu (10/8/2019) di Provinsi Zhejiang dengan membawa angin berkekuatan 187 km per jam, membuat penerbangan terganggu dan operasional kereta dihentikan. Laporan CCTV menyatakan sekitar 3.200 penerbangan dibatalkan dan beberapa penghentian layanan kereta cepat mulai dicabut, kemarin. 

Otoritas Provinsi Zhejiang menyebut kerusakan yang diakibatkan badai tersebut cukup parah. Lebih dari 170 ribu hektare lahan rusak dan 30 ribu rumah di Zhejiang terdampak. Otoritas memperkirakan kerugian ekonomi akibat badai itu mencapai USD2 miliar.

”Badai itu merusak lebih dari 173.000 hektare lahan dan 34.000 rumah di Zhejiang,” bunyi pernyataan otoritas Provinsi Zhejiang, dilansir Reuters

Lekima menjadi badai kesembilan yang menerjang China tahun ini.

”Badai itu diperkirakan mendarat di sepanjang garis pantai di Provinsi Shandong hingga memicu lebih banyak pembatalan penerbangan dan penutupan sejumlah jalur kereta,” kata laporan Xinhua dan badan penyiaran CCTV. 

Di Zhejiang, banyak korban tewas terjadi di sekitar 130 km utara Kota Wenzhou, tempat bendungan alam roboh saat curah hujan mencapai 160 mm dalam waktu tiga jam dan mengakibatkan tanah longsor.

Laporan media menunjukkan sejumlah personel menerobos banjir untuk menyelamatkan warga dari rumah mereka. Adapun Kementerian Manajemen Darurat China menyatakan lebih dari satu juta orang di pusat keuangan Shanghai, Zhejiang, dan Jiangsu telah dievakuasi akibat badai. 

Xinhua melaporkan bahwa sekitar lima juta warga yang tinggal di Provinsi Zhejiang terkena banjir. Alhasil pada Kamis (8/8/2019) lalu, otoritas di Taiwan memerintahkan pasar, bisnis, dan sekolah untuk libur saat Lekima mencapai pulau tersebut.

”Lebih dari 1 juta warga telah dievakuasi,” papar pernyataan kantor pusat kontrol banjir Provinsi Zhejiang. 

Sejumlah penerbangan pesawat juga dibatalkan akibat badai tersebut. Badai itu melintas saat Taiwan baru saja diterjang gempa bumi berkekuatan 6 Skala Richter. Badai Lekima yang membawa angin berkecepatan 234 km per jam itu menerjang Taiwan pada Kamis (8/8/2019) malam waktu setempat. 

Kekuatan badai itu pun telah bertambah menjadi topan super menurut para petugas cuaca.

”Gempa bumi menerjang saat kami membuat persiapan untuk badai itu, yang merupakan kejadian langka,” ujar Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng Chang saat berbicara di pusat darurat nasional.

Dia mendorong para pejabat tetap waspada saat badai itu mendekat. Lekima akan menjadi badai terkuat yang menerjang Taiwan tahun ini. Badai itu telah mendekati pantai timur laut, setelah bergerak melintasi samudra di barat laut dengan kecepatan 19 km per jam. 

Biro cuaca Taiwan mengeluarkan peringatan angin dan hujan untuk wilayah Taipei, kota pelabuhan Keelung, dan kawasan lainnya di utara. Otoritas juga memperingatkan warga menghindari pantai dan laut di pesisir selatan dan timur. Gempa bumi yang menerjang pantai timur laut, kemarin, juga membuat otoritas mengeluarkan peringatan tanah longsor.

Biro cuaca juga memperkirakan curah hujan mencapai 900 mm di wilayah pegunungan bagian utara Taiwan. Gempa bumi itu mengakibatkan listrik padam di 10.000 gedung dan seorang wanita tewas tertimpa lemari pakaian. Lebih dari 2.000 orang telah mengungsi ke lokasi yang aman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: