Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Salat Idul Adha, Polisi Israel dan Warga Palestina Bentrok di Kompleks Al Aqsa

Jelang Salat Idul Adha, Polisi Israel dan Warga Palestina Bentrok di Kompleks Al Aqsa Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Polisi Israel menembakkan granat suara, gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan warga Palestina selama bentrokan di luar Masjid Al-Aqsa, Yerusalem pada Minggu (11/8/2918) di mana puluhan ribu umat Muslim berkumpul untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.

Layanan ambulans Palestina mengatakan bahwa sedikitnya 14 warga Palestina dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sementara radio Israel melaporkan empat polisi terluka dalam kerusuhan tersebut.

Melansir Al Jazeera, Idul Adha yang dirayakan ribuan umat Muslim di Al Aqsa pada Minggu, jatuh pada hari yang sama dengan Hari Raya Yahudi, Tisha B’Av, yang biasanya meningkatkan kunjungan umat Yahudi ke lokasi yang juga menjadi tempat suci mereka itu.

Sejumlah besar warga Palestina telah berkumpul di gerbang kompleks Al Aqsa menyusul laporan bahwa polisi hanya akan mengizinkan pengunjung Yahudi untuk memasuki situs tersebut. Menghadapi polisi di kompleks yang penuh sesak itu di luar Al Aqsa, warga Palestina meneriakkan:

"Dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu, Aqsa," bunyi laporan yang dilansir Al Jazeera.

Seorang jurnalis Al Jazeera, Harry Fawcett melaporkan, setelah gerbang dibuka, tidak ada non-Muslim diizinkan masuk. Lalu, setelah ada kebuntuan, kerumunan polisi datang untuk membereskannya.

"Gerbang itu dibuka, tetapi tidak ada non-Muslim diizinkan masuk. Ada kebuntuan (standoff) besar dan kemudian kami melihat pasukan keamanan bergerak untuk membersihkannya," kata Jurnalis Harry Fawcett kepada Al Jazeera, Senin (12/8/2019).

Dia menambahkan terlihat polisi menggunakan senjata dengan amunisi peluru karet, gas air mata dan granat suara.

"Saat itulah kami melihat polisi menggunakan peluru karet, gas air mata dan granat suara," tambahnya.

Larangan masuk bagi peziarah non-Muslim, termasuk Yahudi, tersebut merupakan upaya polisi untuk menghindari perselisihan di dalam situs. Larangan itu dicabut setelah konfrontasi mereda, dan tidak ada kekerasan serius yang dilaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan mereka telah mengerahkan pasukan di lokasi itu untuk mengantisipasi gangguan dan "membubarkan perusuh". Polisi memperkirakan 60.000 jamaah Muslim memadati situs tersebut.

Hanan Ashrawi, seorang pejabat senior di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menuduh Israel memprovokasi ketegangan agama dan politik di Al Aqsa.

"Penyerbuan kompleks Masjid Al Aqsa oleh pasukan penjajah Israel pagi ini adalah tindakan kecerobohan dan agresi," ucapnya dalam sebuah pernyataan.

Kompleks Al Aqsa terletak di bagian Yerusalem yang diduduki oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan dianeksasi dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: