Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banteng Hitam dan Burung Garuda Bersatu, untuk Kepung Nasdem?

Banteng Hitam dan Burung Garuda Bersatu, untuk Kepung Nasdem? Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies, Girindra Sandino mengingatkan dalam Pilkada serentak Partai Nasdem jangan dianggap enteng. Pasalnya, saat Pilkada 2018, Nasdem merupakan juara di 10 provinsi (dari 17 provinsi), sementara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra keok di 11 provinsi.

Ia meninlai pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Kongres V PDIP di Bali, ia menyinggung soal penyelenggaraan Pilkada 2020, yang dijadikann agenda strategis jangka pendek partai pengusung untuk segera mengambil manuver politik.

Lanjutna, dalam Pilkada, koalisi partai politik tidak ada yang permanen. Namun, ia mengatakan demi kepentingan Pemilu 2024 serta untuk memperlancar berjalannya pemerintahan di daerah-daerah atau lokal, koalisi harus mulai dibicarakan.

"Koalisi strategis dan taktis harus segera direncanakan dan diwujudkan untuk menjadi pemenang di Pilkada Serentak 2020," ujarnya kepada wartawan, Senin (12/8/2019).

Baca Juga: Nasdem Kritik Ribut-Ribut Jumlah Jatah Menteri, Katanya...

Baca Juga: Jika Jadi Menteri Jokowi, Tito Karnavian Cocok...

Lebih lanjut, ia mengatakan koalisi banteng hitam (PDIP) dan burung garuda (Gerindra) bisa saja terwujud untuk mengepung Nasdem pada pilkada tahun depan.

"Pendekatan politik Megawati dan Prabowo dalam konteks pilkada tidak tertutup kemungkinan untuk meredam dominasi Partai Nasdem di Pilkada 2020," tukasnya.

Diketahui, dalam Pilkada 2020, diiuti 270 daerah baik provinsi dan kabupaten/kota. 270 daerah itu rinciannya adalah 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: