Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanah Longsor di Myanmar Renggut 51 Korban Jiwa

Tanah Longsor di Myanmar Renggut 51 Korban Jiwa Kredit Foto: Reuters/Ann Wang
Warta Ekonomi, Yangon -

Hujan lebat di Myanmar yang terjadi selama beberapa hari memicu tanah longsor. Dilaporkan setidaknya longsor tersebut merenggut setidaknya 51 korban jiwa. 

Laporan Bangkok Post yang mengutip Departemen Layanan Kebakaran negara longsor terjadi di Mon State. Saat itu proses pencarian korban masih dilakukan.

Tanah longsor terjadi pada Jumat 9 Agustus 2019 pagi ketika sebagian besar lereng gunung runtuh di Desa Paung, Kotapraja Thanphyu usai hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari.

Sebuah biara Budha, 25 rumah, dan empat truk serta sedan milik warga terkubur oleh longsor. Sebagian besar kendaraan lainnya tersapu hingga terbawa ke jalan raya utama.

Sebagian besar Negara Bagian Mon dan negara-negara tetangga di Myanmar selatan telah diguyur hujan lebat yang dipengaruhi oleh cuaca tropis di Teluk Benggala, menyebabkan banjir yang meluas.

Hujan lebat dalam beberapa pekan terakhir telah memaksa puluhan ribu orang di Myanmar selatan mengungsi.

Terseret Longsor

Nyo Nyo Win yang berusia 35 tahun kepada Reuters menyampaikan kesedihannya yang mendalam setelah mendapati rumahnya hancur terbawa longsoran tanah.

“Ini rumah saya. Sekarang semuanya hilang. Kami tidak punya apa-apa lagi," kata dia berdiri di rumahnya yang sudah hancur.

Sembilan anggota keluarganya tewas, termasuk putra dan ayahnya.

“Semua orang berhasil masuk ke rumah mereka, termasuk ayah saya dan delapan lainnya masuk ke. Itu terjadi begitu cepat, hanya dalam hitungan detik,” sambungnya.

Dia menambahkan kronologi bencana itu terjadi. Pertama, tiang lampu di jalan mulai jatuh dan kemudian penduduk desa lari ke rumah mereka karena takut tersengat listrik.

“Pertama, saya mendengar suara gemuruh dan saya berada di bawah lumpur,” kata Phyo Ko Ko Oo yang berusia 35 tahun.

Kaki kirinya terluka parah saat ia berjuang untuk membebaskan dirinya dari lumpur.

Chan Aye (42) mengatakan dia, putra dan istrinya diseret ke sungai oleh tanah longsor.

"Aku memeluk mereka saat kami diseret bersama dengan tanah longsor," ungkanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: