Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parah! Masa Rupiah Dijadikan Kambing Hitam!

Parah! Masa Rupiah Dijadikan Kambing Hitam! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Depresiasi nilai tukar rupiah bertambah tebal menjadi 0,41% sehingga US$1 kini diharga tinggi sebesar Rp14.248 pada Senin (12/08/2019) sore. Padahal, kala pembukaan pasar spot pagi tadi, depresiasi rupiah hanya 0,11%. 

Beberapa sentimen negatif, baik domestik maupun global membuat rupiah semakin terpojok dan tak punya daya untuk melawan dolar AS. Secara teknikal, rupiah tercatat naik 1,16% terhadap dolar AS dalam tiga bulan terakhir sehingga pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk mencairkan keuntungan.

Baca Juga: Rupiah Berkurban Perasaan karena Terpanggang Api Perang Dagang, Duh!

Kemudian, perseteruan perang dagang antara AS dan China menempatkan rupiah menjadi kambing hitam alias pihak yang menjadi tumpuan kesalahan. Di saat Presiden AS, Donald Trump, memberikan sinyal pembatalan negosiasi dagang dengan China di Washington awal bulan depan, pelaku pasar melampiaskannya kekecewaannya dengan melepas aset-aset berisiko dari negera berkembang,  seperti di Asia. 

Baca Juga: Rupiah, Si Kecil-Kecil Cabai Rawit

Alhasil, hampir semua mata uang Asia habis dilahap oleh dolar AS, menyisakan yen yang masih menguat sendiri 0,49% di hadapan mata uang Paman Sam. Sementara itu, mata uang seperti won, dolar Singapura, yuan, dolar Taiwan, dolar Hongkong, baht, dan pastinya rupiah, tak mampu berkutik banyak di hadapan dolar AS. 

Baca Juga: Tanpa Tedeng Aling-Aling, Rupiah Gilas Dolar AS

Apalagi, pergerakan rupiah menjadi semakin terbatas tatkala pertumbuhan ekonomi domestik tidak mencetak prestasi yang memuaskan hati para pelaku pasar. Neraca pembayaran Indonesia (NPI) di kuartal II 2019 tercatat defisit US$1,98 miliar, di mana kuartal I NPI tercatat surplus US$2,42 miliar.

Ditambah pula dengan catatan defisit transaksi berjalan yang nilainya lebih dalam dari kuartal I, yakni dari angka 2,6% menjadi 3,04%.

Baca Juga: Bagaikan Nasi Sudah Menjadi Bubur, Rupiah Terima Nasib Saja!

Dengan beban dari berbagai sentimen negatif yang tak ringan itu, rupiah kini bergerak seadanya. Beruntung, rupiah bukan lagi menjadi yang terlemah di Asia karena dapat terapresiasi tipis di hadapan ringgit (0,12%), won (0,09%), dan baht (0,02%).

Akan tetapi, rupiah masih mempunyai catatan merah lantaran terkoreksi di hadapan yen (-0,88%), dolar Hongkong (-0,39%), yuan (-0,20%), dolar Taiwan (-0,18%), dolar Singapura (-0,17%), dan baht (-0,04%). Selain di jajaran Asia, rupiah juga terkoreksi di hadapan euro (-0,20%) dan poundsterling (-0,73%). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: