Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produsen Pakaian Ini Tulis Hong Kong dan Macao adalah Negara di Bajunya, Warga China Geram

Produsen Pakaian Ini Tulis Hong Kong dan Macao adalah Negara di Bajunya, Warga China Geram Kredit Foto: Foto/Sina Weibo/BBC
Warta Ekonomi, Beijing -

Salah satu rumah mode Italia bernama Versace, membuat publik Beijing marah setelah produk T-shirt yang ia jual. Dalam tulisan di baju mereka yang dijual dituliskan Hong Kong dan Macau merupakan sebuah negara.

 

Insiden ini geger di China usai aktris Yang Mi mem-posting produk-produk T-shirt dengan tulisan sensitif tersebut di media sosial. Yang Mi yang menjadi duta untuk merek tersebut memilih memutuskan kontrak. Menurutnya, produk-produk busana itu telah merusak integritas teritorial negaranya.

 

Menurut Direktur artistik Versace, Donatella Versace, pihaknya meminta maaf pada hari Minggu setelah salah satu produk kausnya menggambarkan wilayah Hong Kong dan Macau sebagai negara. Dia mengatakan sangat menghormati kedaulatan dan teritorial negara China.

 

Gambar yang terdapat di T-shirt dan menyebar di media sosial menampilkan pasangan ibu kota dan nama negara seperti Milan-Italia dan London-Inggris. Kesalahannya adalah menulis Hong Kong-Hong Kong dan Macau-Macau.

 

"Perusahaan meminta maaf atas desain produknya dan penarikan kaus telah diterapkan pada bulan Juli. Merek menerima pertanggungjawaban dan sedang menjajaki tindakan untuk meningkatkan cara kita beroperasi sehari-hari untuk menjadi lebih berhati-hati dan sadar," tulis Versace yang dikutip dari akun Twitter-nya, @Versace, dikutip BBC, Senin (12/8/2019).

 

China sendiri saat ini semakin ketat dalam mengawasi bagaimana perusahaan asing menggambarkan Hong Kong, yang merupakan bagian dari China tetapi memiliki status khusus. China menawarkan warga Hong Kong otonomi yang lebih daripada yang ada di daratan China.

 

Sedangkan Macau merupakan wilayah administrasi khusus China. Dalam sebuah posting di Weibo, label mode Italia tersebut mengaku telah berhenti menjual dan telah menghancurkan T-shirt sensitif itu pada 24 Juli.

 

"Kami meminta maaf atas perselisihan ini. Kami mencintai China dan menghormati kedaulatan negara teritorial China," kata Versace.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: