Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelompok Separatis Papua Tembak Mati Polisi, Begini Kronologinya

Kelompok Separatis Papua Tembak Mati Polisi, Begini Kronologinya Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok pemberontak atau separatis Papua menyandera polisi yang bertugas di Kabupaten Puncak, Senin 12 Agustus. Seorang polisi yang disandera, yaitu Briptu Haidar, dikabarkan meninggal dunia. Sedangkan rekannya, Bripka Maki, berhasil meloloskan diri.

Baca Juga: Lagi! KKB Tembak Anggota TNI Hingga Tewas

Peristiwa itu berasal saat ada polisi mendapatkan telepon dari Jambi Mayu dan meminta gula. Lalu Briptu Haidar menyiapkannya. Briptu Haidar sambil ditemani seniornya, Bripka Maki, lantas berangkat membawa gula dan kopi ke tempat pertemuan yang sudah ditentukan di ujung Kampung Jerembaga Ilaga.

Briptu Haidar dan Bripka Maki, menggunakan sepeda motor Kawasaki, tiba di tempat pertemuan tersebut.

Pada saat tiba di tempat pertemuan, Jambi Mayu mengajak Briptu Haidar untuk turun lagi ke bawah jalan yang sudah dekat dengan PT Unggul.

Ajakan Jambi Mayu diikuti Briptu Haidar. Itu karena alasan dari Jambi Mayu kalau dia naik ke atas merasa tidak enak kalau dilihat oleh orang suku Dani yang berada di atas.

Pada saat Briptu Haidar berjalan mendekati Jambi Mayu, Bripka Maki sudah mencurigai dengan keadaan di sekitar. Bripka Maki memutar balik sepeda motornya.

Saat Bripka Maki memutar motornya dan akan turun, dia melihat sekelompok orang bersenjata berjumlah kurang lebih sepuluh orang keluar dari sebelah kiri dan kanan jalan. Mereka langsung menahan Briptu Haidar dan menghajarnya.

Sedangkan Bripka Maki ditembak oleh kelompok bersenjata tersebut dalam jarak kurang lebih 10 meter. Namun tidak kena, karena saat itu Bripka Maki langsung melompat ke semak - semak sebelah kiri dan langsung meloloskan diri dan bersembunyi di salah satu honay warga. Kemudian ia lari ke atas dan meminta bantuan kepada rekan-rekannya di Timsus Polda dengan menggunakan HT.

Lalu pengejaran terhadap kelompok bersenjata itu dilakukan Aparat Gabungan TNI Polri. Sempat terjadi baku tembak. Sekda Pemkab Puncak Abraham Bisai tiba di lokasi untuk bernegosiasi, agar anggota Polri yang disandera bisa dibebaskan.

Juru Bicara Polda Papua Kombes Adham Mustofa Kamal mengungkapkan seorang anggota Polri berpangkat Briptu disandera oleh warga di Kampung Usir kabupaten Puncak.

Kamal mengakui saat kejadian Briptu Haidar dan Bripka Wakum sedang melintas di kampung usir, Senin siang dan tiba saja dipanggil seorang warga. Setelah didatangi ternyata ada sekelompok warga secara tiba-tiba langsung menarik Briptu Haidar.

"Bripka Wakum langsung kembali ke pos dan melaporkan kejadian ini,” jelas Kamal.

Belum diketahui motif penyanderaan, namun Kamal memastikan Briptu Haidar meninggal setelah ditemukan tidak jauh dari lokasi. 

“Kami sudah temukan dalam dalam keadaan tewas, Jenazah saat ini di klinik Ilaga dan besok Selasa  akan diterbangkan ke Mimika dan Makassar," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: