Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Dehidrasi! Ini 15 Imbauan Kemenkes kepada Jemaah Haji saat Armuzna

Awas Dehidrasi! Ini 15 Imbauan Kemenkes kepada Jemaah Haji saat Armuzna Kredit Foto: Antara/Hanni Sofia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia kembali mengimbau kepada para jemaah haji untuk menjaga kondisi kesehatan agar tetap prima. Para jemaah wajib mengutamakan kondisi kesehatan baik sebelum, selama maupun sesudah pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), agar ibadah lebih sempurna.

Khusus untuk Armuzna, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc memberikan pesan khusus kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang saat ini sudah seluruhnya berada di Kota Makkah.

Eka mengimbau agar saat pelaksanaan ibadah haji di Armuzna pada 9-13 Dzulhijjah 1440 H, para jemaah haji harus selalu menjaga keselamatan dan kesehatannya. Berikut cara yang dianjurkan Kemenkes yang terdiri dari 15 hal.

1. Makan teratur agar tubuh bertenaga dan tidak mudah sakit. Perbanyak makan buah dan sayur;

2. Sering minum, tidak menunggu haus. Saat Armuzna suhu di Makkah diperkirakan makin panas. Waspadai risiko kekurangan cairan atau dehidrasi dan heatstroke;

3. Kurangi aktivitas fisik yang tidak perlu. Simpan tenaga untuk menyelesaikan Armuzna;

4. Kurangi aktivitas di luar tenda saat Armuzna;

5. Gunakan alat pelindung diri (APD) saat keluar pondokan atau tenda termasuk saat antre di toilet di Armuzna;

6. Bawa obat-obatan pribadi dan mengonsumsinya secara teratur sesuai anjuran dokter;

7. Konsultasikan kesehatan ke petugas kesehatan terutama bagi jemaah berisiko tinggi sebelum berangkat ke Armuzna;

8. Bawa dan konsumsi minuman oralit saat di Armuzna;

9. Peduli dan saling menjaga antar jemaah minimal yang sekamar atau seregu. Berangkat dan pulang bersama-sama;

10. Membawa pisau cukur sendiri dan tidak dipinjamkan atau meminjam milik orang lain;

11. Ketika di area Armuzna, tidak naik ke atas bukit, tebing atau bebatuan dan tidak berbaring di jalan atau di kolong kendaraan yang terparkir;

12. Pilih rute melempar jamarat yang aman dan sudah direkomendasikan oleh petugas haji Indonesia yaitu rute yang melalui tenda-tenda jemaah Indonesia dan masuk melalui terowongan. Di jalur tersebut tersebar petugas dan pos kesehatan, sedangkan jalur lainnya tidak ada perlindungan petugas atau pos kesehatan sehingga berbahaya jika dilewati jemaah Indonesia;

13. Tidak memaksakan diri melempar jamarat ketika kondisi kesehatan tidak memungkinkan;

14. Melontar jamarat mengikuti waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk jemaah Indonesia waktu melontar yang disarankan untuk tanggal 10 Zulhijah yaitu setelah Ashar atau setelah Maghrib dan pada 11 Zulhijah setelah Subuh. Jika melontar di waktu selain itu akan berisiko terpapar suhu yang sangat panas dan berdesakan dengan jemaah dari negara lain yang postur tubuhnya lebih besar dari jemaah Indonesia.

15. Hati-hati jika menggunakan tangga berjalan atau eskalator di area jamarat karena curam. Angkat pakaian di atas mata kaki untuk menghindari terinjak atau terbelit di eskalator.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: