Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Langkah Demokrat ke Istana Dijegal Gerindra?

Langkah Demokrat ke Istana Dijegal Gerindra? Kredit Foto: Antara/Biropers Setpres-Laily Rachev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai keinginan Partai Demokrat untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf sudah terlihat sejak Pemilu selesai.

"Hanya saja, manuver Partai Demokrat itu agak terputus disebabkan adanya musibah atas keluarga Pak SBY. Langkah politik dihentikan sementara untuk menghormati masa berkabung keluarga Pak SBY," ucapnya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Baca Juga: Demokrat Mau Gabung, Jawaban PDIP Pedes Banget!!

Baca Juga: Demokrat Ngebet Gabung ke Jokowi, PKPI: Pak SBY Gak Malu?

Lanjutnya, ia mengatakan isu politik saat ini mengayun ke pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto, yang langsung ditindaklanjuti dengan kunjungan Prabowo ke Teuku Umar bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan terakhir Prabowo hadir di Kongres PDIP di Bali.

"Kiprah Partai Demokrat seperti terlupakan," cetusnya.

Ia pun menilai, ada masalah sendiri yang tengah dihadapi Demokrat jika serius bergabung ke Pemerintahan. menurutnya, Demokrat jika tidak membuat gebrakan maka akan semakin terlupakan.

"Maka langkah Partai Demokrat mengumumkan ikut bergabung dengan KIK salah satu cara menaikkan kembali perbincangan soal Partai Demokrat. Sekaligus langkah ini mendahului posisi Gerindra yang makin condong bergabung ke KIK," jelasnya.

Bahkan, ia menilai posisi tawar Demokrat semakin lemah. "Lebih lagi jika benar Gerindra akhirnya gabung ke KIK. Bisa jadi posisi Partai Demokrat makin tidak dihajatkan," terangnya.

Karena itu, sekalipun Partai Demokrat menyatakan akhirnya bergabung dengan KIK, namun nampaknya tidak akan ada posisi penting yang didapatkan oleh Partai Demokrat. 

"Hanya saja, upaya menjadikan Partai Demokrat untuk kiranya dapat berkibar lima tahun ke depan, bisa saja dapat diraih dari posisi yang sekalipun tidak penting tapi punya nilai strategis dalam berkomunikasi politik terhadap publik. Tentu, posisi ini sedikit banyak akan dapat membantu Partai Demokrat pada pemilu yang akan datang," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: