Pria Berpisau Teror Sydney, 1 Wanita Luka Ditusuk

Warta Ekonomi, Sydney -

Seorang wanita menjadi korban penikaman oleh pria bersenjata tajam pisau di Sydney CBD, Australia, pada Selasa (13/8/2019). Pria bersenjata itu sempat meneriakkan kalimat takbir dan mengejek polisi dengan meminta agar wajahnya ditembak.

Wanita yang menjadi korban itu lantas telah dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya dilaporkan seorang wanita ditemukan tewas di Clarence Street di Wynyard dengan meninggalkan luka di leher. Namun belum dikonfirmasi korban tewas ini diserang pria yang sama atau tidak.

Para petugas kepolisian setempat telah berdatangan di King Street dan Clarence Street di Wynyard. Sementara polisi menutup jalan menuju Sydney CBD.

Sebuah toko tepat di bawah apartemen tempat wanita tewas terbunuh di Clarence St Cyclery terpaksa tutup.

Seorang karyawan toko melihat ada seorang pria berlari.

"Ada sesuatu yang terjadi di lantai atas. Mereka membawa banyak polisi," dalam keterangannya yang disampaikan kepada news.com.au.

7 News mendapat sebuah video yang menunjukkan seorang pria dengan pisau meneriakkan kalimat takbir, "Allahu Akbar!"ketika dia melompat ke kap dan atap mobil Mercedes. Dia kemudian diadang seorang pria dengan kursi.

Tak lama setelah itu, pria tersebut berteriak lagi dengan mengejek polisi, "tembak saya di wajah" teriaknya.

Sekelompok orang mengeroyok pria bersenjata itu. Di dalam video tersebut terdengar jelas seorang pria berkata, "Dia menikam perempuan di siang hari bolong. Dia menikamnya. Dia berlari melewati jalan." 

Inspektur Polisi New South Wales (NSW), Gavin Wood mengatakan, pelaku mencoba menikam sejumlah orang lain selama dia mengamuk.

"pelaku pria ini, yang akan kami duga bertanggung jawab atas penikaman, sekarang ditahan," ujar Wood.

Wood mengonfirmasi bahwa pria bersenjata itu melakukan aksinya seorang diri.

"Yang bisa saya katakan secara meyakinkan adalah bahwa pelaku pria itu sendirian dan tidak ada orang yang terlibat pada tahap ini," terangnya.

Wood belum bisa memastikan motivasi pelaku menikam warga di sana, karena masih dalam proses penyelidikan.

"Kami tidak tahu penyebab atau alasan tindakannya hari ini," tutup Wood.