Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Jenis Kanker Paru-paru Paling Berbahaya, Apa Saja?

2 Jenis Kanker Paru-paru Paling Berbahaya, Apa Saja? Kredit Foto: (Foto: Yourhealth)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kanker paru-paru sampai saat ini menduduki posisi pertama jumlah kasus baru terbanyak di dunia yakni sebesar 2,1 juta atau 11,6% dari total beban kejadian kanker di dunia.

Kanker ini di Indonesia berada di urutan ke-8 se Asia Tenggara dan ke-23 di Asia.

 

Parahnya, saat ini angka kejadian kanker tengah berada di zona yang serius. Kasus kanker meningkat sebanyak 10,85 persen dalam lima tahun terakhir.

 

ymlotdr402q4u9jdpt9x_18341.jpg

 

Menurut data dari Globocan 2018, 19,4 persen dari pasien kanker paru-paru di Indonesia adalah pria. Sementara 80 persen penyebab kanker disebabkan oleh rokok. Sebagaimana diketahui, kanker paru-paru memiliki dua tipe yakni Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) dan Small Cell Lung Cancer (SCLC). NSCLC biasanya berasal dari sel-sel kelenjar di bagian luar paru. Sementara tipe SCLC berasal dari sel-sel yang melapisi bronkus di pusat paru-paru.

 

Dari kedua tipe kanker paru-paru tersebut, tipe SCLC-lah yang paling sering dialami akibat kebiasaan merokok. Tipe tersebut dikenal paling agresif apabila sudah memasuki stadium lanjut karena bisa dengan cepat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Di Indonesia sendiri 52 persen penderita kanker paru didiagnosis tipe SCLC. Dokter Spesialis Paru, dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp.P (K),membenarkan menjelaskan kebiasaan merokok menjadi penyebab utama seseorang mengalami kanker paru-paru.

 

Sang dokter mengaku sangat prihatin dengan peningkatan angka kasus kanker paru-paru di Indonesia. Selain disebabkan karena rokok, tempat kerja yang berpolusi juga menyumbang risiko kanker paru-paru bagi masyarakat.

 

“Peningkatan angka kasus paru-paru di Indonesia telah masuk pada tahapan memprihatinkan. Selain itu, lingkungan kerja juga bisa menjadi penyebab lain timbulnya kanker ini, seperti pabrik tambang, semen, dan keramik yang cenderung terpapar radiasi serta bahan kimia karsinogenik, memiliki potensi jauh lebih tinggi untuk terjangkit kanker paru-paru,” beber dr. Sita.

 

Karenanya, dr. Sita mengatakan pola hidup sehat bisa mulai diterapkan dalam diri masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesehatan paru-paru. Salah satu caranya adalah melakukan olahraga secara rutin setidaknya selama 30 menit setiap harinya.

 

“Kami, para praktisi kesehatan, mengajak agar masyarakat Indonesia untuk terus menerapkan prinsip gaya hidup sehat. Setidaknya melakukan olahraga selama 30 menit sehari demi kesehatan paru-paru,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: