Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Kesepakatan Penandatanganan Nuklir, Iran Bilang. . .

Soal Kesepakatan Penandatanganan Nuklir, Iran Bilang. . . Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Teheran -

Waktu 60 hari diberikan Iran kepada para penandatangan pakta nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) untuk memenuhi tuntutannya dan menyelamatkan kesepakatan. Apabila tidak segera dilakukan, Iran akan melanjutkan ke tahap ketiga pengurangan kewajibannya.Ultimatum itu disampaikan langsung oleh Presiden Iran Hassan Rouhani.

 

"Jika 60 hari tahap kedua berlalu tanpa membawa hasil apa pun, kami pasti akan melanjutkan ke tahap ketiga, dan kemudian kami akan memberikan 60 hari lagi untuk menemukan cara yang rasional, tepat dan seimbang untuk menyelesaikan (masalah)," ujar Rouhani seperti yang diwartakan Sputnik, Rabu (14/8/2019).

 

Namun demikian, Rouhani menjelaskan bahwa Iran tetap berkomitmen pada JCPOA dan siap berdialog. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump beberapa beberapa waktu lalu telah menarik negaranya dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi ekonomi kepada Iran. Langkah AS itu dikecam oleh pihak-pihak yang menandatangani perjanjian itu, termasuk Uni Eropa, yang bersikeras Teheran telah sepenuhnya mematuhi perjanjian tersebut dan telah mendesak AS untuk tidak memberlakukan kembali sanksi. 

 

Setelah setahun kemudian, Teheran memberi keputusannya untuk menangguhkan sebagian kewajiban JCPOA-nya dan memberi tenggat waktu 60 hari kepada penandatangan lain untuk menyelamatkan perjanjian itu.

 

Saat batas waktu berakhir, Iran mulai memperkaya uranium di luar level 3,67 persen, yang termaktub dalam JCPOA. Iran pun memperingatkan bahwa negara itu akan secara bertahap meninggalkan komitmen nuklirnya setiap 60 hari.

 

Pihak Teheran menuntut kepada Uni Eropa melindungi penjualan minyak Iran dari sanksi AS dan terus membeli minyak Iran. Selain itu, Iran juga menuntut agar bank-bank Eropa menjaga perdagangan dengan Iran, termasuk dengan menjaga negara itu di dalam sistem pembayaran internasional Swift.

 

Iran memaksa negara bagian Eropa yang merupakan sekutu AS yaitu Prancis, Jerman dan Inggris untuk tidak meminta kesepakatan baru tentang program rudal balistik Iran, atau kegiatan regionalnya, termasuk kehadirannya di Yaman, Irak dan Suriah. Secara luas, Rusia dan China setuju dengan ketentuan ini.

 

JCPOA, yang ditandatangani pada tahun 2015 oleh Iran, China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, AS, Jerman dan Uni Eropa, mewajibkan Iran untuk mengurangi program nuklirnya dan menurunkan peringkat cadangan uraniumnya dengan imbalan bantuan sanksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: