Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Pasang Rudal di Korea Selatan, Korea Utara Bilang Begini

AS Pasang Rudal di Korea Selatan, Korea Utara Bilang Begini Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Istimewa
Warta Ekonomi, Seoul -

Langkah yang dilakukan Amerika Serikat (AS) untuk menempatkan rudal jarak menengah baru yang diluncurkan di Korea Selatan (Korsel) dapat memicu "Perang Dingin baru" dan perlombaan senjata yang meningkat di kawasan itu. Kira-kira seperti itu pernyataan yang dikeluarkan media Korea Utara (Korut).

 

Menurut Menteri Pertahanan AS Mark Esper, dia mendukung penempatan rudal jarak menengah yang diluncurkan di Asia. Esper menjelaskan hal itu sehari setelah AS mundur dari perjanjian Pasukan Nuklir Menengah (INF) dengan Rusia. 

 

"AS menunjukkan bahwa pihaknya sedang memeriksa rencana untuk menempatkan rudal jarak menengah darat-ke-darat di kawasan Asia dan Korea Selatan telah dipilih sebagai tempat untuk penempatan," ujar kantor berita Korut, KCNA.

 

"Ini merupakan tindakan sembrono untuk meningkatkan ketegangan regional, tindakan yang dapat memicu Perang Dingin dan perlombaan senjata baru di kawasan Timur Jauh untuk mengerahkan senjata ofensif baru di Korea Selatan," katanya dalam sebuah komentar seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/8/2019).

 

Pernyataan yang dilontarkan KCNA juga mengkritik langkah-langkah terbaru untuk meningkatkan situs militer di Korsel yang menjadi tuan rumah sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS, yang dirancang untuk mencegat rudal balistik.

 

"Adalah fakta sulit bahwa penyebaran THAAD berdasarkan strategi AS untuk mengandung kekuatan besar dan memegang supremasi di Asia Timur Laut, bukan yang untuk 'melindungi' Korea Selatan dari 'ancaman' seseorang," ujar KCNA.

 

Perihal penyebaran rudal AS, Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan sampai saat ini masih ada diskusi tentang penempatan rudal jarak menengah Amerika di negara itu, dan tidak ada rencana untuk mempertimbangkan gagasan itu.

 

Seperti diketahui, militer Korea Utara telah meluncurkan serangkaian rudal dalam beberapa pekan terakhir untuk memprotes apa yang dilihatnya sebagai peningkatan militer di Korsel, serta latihan militer gabungan oleh pasukan Korsel dan AS yang ditempatkan di Semenanjung Korea.

 

Peluncuran rudal tersebut menambah rumit upaya untuk memulai kembali perundingan antara AS dan negosiator Korut tentang masa depan program senjata nuklir dan rudal balistik negara itu, yang mendorong sanksi oleh Dewan Keamanan PBB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: