Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susul GoPay, Ovo Resmi Gandeng JNE

Susul GoPay, Ovo Resmi Gandeng JNE Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Susul GoPay, OVO turut mengumumkan kerja samanya dengan layanan logistik JNE. Dengan itu, 7.000 outlet JNE di seluruh Indonesia akan menghadirkan pilihan sistem pembayaran digital tersebut.

Kolaborasi tersebut mempertegas semakin luasnya integrasi pembayaran digital dalam berbagai lini usaha untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat serta pelaku bisnis.

“Kemitraan dengan JNE ini merupakan sebuah langkah penting yang mempermudah masyarakat saat bertransaksi untuk jasa pengiriman nasional, dan dengan luasnya jangkauan JNE, kami yakin kerja sama ini dapat mempercepat penetrasi inklusi keuangan digital ke berbagai daerah," kata Direktur OVO, Harianto Gunawan dalan keterangan resminya, Rabu (14/8/2019).

Baca Juga: GoPay atau OVO yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia?

JNE mengklaim telah mengirim lebih dari 20 juta paket pelanggan setiap bulan. Jumlah tersebut secara meningkat lebih dari 30% setiap tahun.

Presiden Direktur (Presdir) JNE, M. Feriadi berujar, “Kerja sama ini merupakan inovasi agar dapat selalu memenuhi kebutuhan pelanggan di era digital. Terus meluasnya transaksi non tunai juga seiring dengan perluasan jaringan JNE di seluruh nusantara."

Saat ini OVO tersedia di lebih dari 300 kota di seluruh Indonesia. OVO telah hadir di 90% mal di Indonesia, termasuk hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir dan jaringan rumah sakit terkemuka.

Baca Juga: Mantan Petinggi OVO Resmi Jadi CEO Baru BeliMobilGue

OVO, melalui aplikasi Grab, juga menjadi solusi untuk menikmati layanan digital seperti transportasi dan pemesanan makanan. OVO juga tersedia dalam aplikasi Kudo dan 1,7 juta agennya.

Sebelumnya, JNE juga telah mempublikasikan kemitraan dengan pesaing terdekat OVO, yakni Gopay. Platform pembayaran digital ekosistem Gojek itu tersedia di 420.000 rekan usaha, 90% di antaranya adalah UMKM.

Tersedianya sistem transaksi elektronik berbasis seluler melengkapi pertumbuhan industri logistik yang mencapai 14,7% di Indonesia, mengutip data dari Presdir JNE. Pada 2017 saja, sekitar 800 juta paket beredar di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: