'Spaghetti Leg' Ala Adrian

Tammy Abraham gagal menyarangkan bola ke dalam gawang yang dijaga kiper Liverpool Adrian. Entah sedang sial atau memang terganggu dengan gerakan Adrian yang menggoyang-goyangkan badan dan kakinya dengan cepat, Abraham yang merupakan penendang terakhir gagal mengunci gelar juara untuk Chelsea.

Bola yang disepakkan Abraham mampu dihalau dengan sigap oleh Adrian. Dengan tinggi badan 1,9 m, pemilik nama lengkap Adrian San Miguel del Castillo sukses memblok sepakan tendangan pemain berambut kribo tersebut.

Liverpool pun memenangkan final Piala Super Eropa 2019 di Istanbul setelah menang melalui drama adu penalti 5-4 usai bermain imbang 1-1 di waktu normal dan 2-2 pada perpanjangan waktu di Stadion Vodafone, Kamis (15/8/2019) dini hari WIB. Tentunya kemenangan ini mengingatkan penggemar Si Merah pada kiper fenomenal Jerzy Dudek. 

Ya, saat itu Dudek menjadi pahlawan di balik keberhasilan Liverpool merebut trofi juara Liga Champions 2005 setelah menggagalkan tendangan bintang AC Milan, Andriy Shevchenko. Sepertinya Adrian ingin meniru pendahulunya dalam mengalihkan perhatian eksekutor lawan. 

Sebenarnya goyangan penjaga gawang seperti yang dilakukan Adrian sudah populer sejak lama. Teknik yang dikenal "spaghetti leg" itu pernah dilakukan kiper legendaris Liverpool, Bruce Grobbelaar. Dengan gaya unik ini, Grobbelaar sukses menjadi pahlawan di final Liga Champions (dulu masih bernama Piala Champions) 1984.

Keberhasilan Adrian ini setidaknya berhasil menghilangkan keraguan pada penggemar. Sekarang dia bisa menatap masa depannya dengan cerah bersama Liverpool, dan ini bisa menjadi ancaman buat Alisson Becker yang masih dalam proses pemulihan cedera betis.