Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Berbanding terbalik dengan perdagangan kemarin, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau 0,91% saat penutupan pasar, pagi ini IHSG justru langsung dibuka dengan koreksi mendalam hingga 1,19% ke level 6.192,46.
Adapun sepanjang hari ini, IHSG diprediksi akan bergerak tertekan karena dibebani oleh sentimen global berupa ancaman resesi. Selain itu, pelaku pasar juga tengah menantikan rilis data neraca dagang (trade balance) yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pukul 11:00 WIB nanti.
Baca Juga: Asing Kabur-Kaburan dari Pasar Modal? No Problem!
Oleh karena itu, pelaku pasar memilih untuk wait and see lebih dulu dengan menjauh dari aset-aset investasi di pasar modal. Akibatnya, tekanan jual mendominasi perdagangan bursa pagi ini dengan capaian nilai asing jual bersih sebesar Rp56,41 miliar.
Baca Juga: Good Job Trump! Berkatmu, Rupiah Menjelma sebagai Juara Dunia!
Sejumlah 316,72 juta saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 27.917 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp383,69 miliar. Adapun pergerakan saham yang terpantau meliputi 30 saham naik, 221 saham turun, dan 75 saham lainnya stagnan.
Ancaman resesi juga tak hanya menjadi momok bagi IHSG, tetapi juga bagi seluruh bursa saham Asia. Alhasil, empat indeks saham utama di Asia pun ikut tumbang, yaitu Nikkei minus 1,32%, Hang Seng minus 0,57%, Shanghai minus 0,98%, dan Strait Times minus 1,41%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
