Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Gerak Cepat Amankan Produksi Pangan Jawa Tengah saat Puncak Kemarau

Kementan Gerak Cepat Amankan Produksi Pangan Jawa Tengah saat Puncak Kemarau Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bergerak memitigasi dampak musim kemarau sekaligus mengejar target produksi pangan 2019. Setelah Lampung, Jawa Barat Banten, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyasar Jawa Tengah guna mengamankan produksi pangan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Agustus ini diprediksi menjadi puncak elnino. Kemarau tahun ini diprediksi lebih kering ketimbang 2018.

Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama penanggung jawab Program Upaya Khusus (Upsus) kabupaten di Sekuro Villages, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2019). Rakor tersebut dipimpin langsung Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi.

Hadir pula Kadis Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Suryo Banendro, Aster Kodam IV Diponegoro Letkol Infantri Jaelan, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dandim se-Jawa Tengah.

Baca Juga: Kementan Janji Amankan Produksi Padi saat Kemarau

Suwandi menginstruksikan agar daerah tidak membiarkan sedikitpun lahan yang menganggur atau tidak tertanami. Lahan bekas sawah dapat ditanami komoditas yang lain seperti padi gogo, jagung, kedelai atau lainnya sambil menunggu masa penghujan tiba.

"Sebagai contoh, program padi gogo yang telah lama dipraktikkan di Jawa Tengah. Padi gogo diperuntukkan untuk lahan bekas sawah yang tidak memiliki sumber air atau irigasi," katanya.

"Saat tanahnya masih nyemek-nyemek (basah), bekas panen itu bisa langsung ditanami padi gogo se-Jawa Tengah dan targetnya sebesar 30.000 hektare pada Agustus-September 2019," pinta Suwandi.

Di samping itu, ungkap Suwandi, untuk mencapai target luas tambah tanam (LTT), Kementan berkoordinasi atau melibatkan banyak pihak. Termasuk TNI dalam melakukan pendampingan dan menggerakkan babinsa, penyuluh, dan petani.

"Keterlibatan TNI ini sangat penting dan besar kontribusinya agar petani menanam padi, jagung, kedelai dan komoditas lainnya mengoptimalkan lahan," ucapnya.

Di tempat yang sama, Aster IV Kodam Siliwangi Letkol Infanteri Jaelan menambahkan, pihaknya juga mengoptimalkan penggunaan tekhnologi alsintan yang terdapat di Kodim dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Ini dalam rangka percepatan tanam khususnya membantu mencapai target Luas Tambah tanam.

"Secara personel, babinsa juga siap untuk mendukung, menggerakkan, dan mendorong masyarakat untuk segera melakukan penanaman bagi wilayah-wilayah yang memiliki irigasi tetap," tegasnya.

Baca Juga: Musim Kemarau Jadi Faktor Udara Buruk di Jakarta

"Insyaallah kami dapat menjawab target dari Kementan," imbuh Jaelan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Suryo Banendro mengaku optimis target LTT di Jawa Tengah dapat tercapai dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada. Selain itu, berkoordinasi dengan berbagai stakeholder seperti BPS dan TNI terutama dalam memaksimalkan lahan-lahan yang masih dimungkinkan memiliki sumber air. 

"Namun hasilnya tentu tidak serta merta karena kondisi kita memang lagi kering," sebutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: