Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp1,98 Triliun di Semester I 2019

CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp1,98 Triliun di Semester I 2019 Kredit Foto: Bank CIMB Niaga
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,98 triliun pada semester pertama tahun 2019, naik sebesar 11,8% secara tahunan (year on year/YoY), menghasilkan earnings per share Rp79,27.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang naik sebesar 5,5% menjadi Rp6,32 triliun, serta penurunan biaya pencadangan sebesar 2,0% (YoY). Rasio Loan Loss Coverage (LLC) CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 101,2%.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan mengatakan, kinerja keuangan CIMB Niaga pada semester I 2019 terus mengalami kemajuan. Kinerja ini didukung oleh pendapatan operasional yang naik sebesar 5,7% (YoY), terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 5,5%, serta oleh penguatan dari Net Interest Margin (NIM) pada semester I 2019 menjadi 5,41% dibandingkan 5,09% pada semester I 2018.

Baca Juga: Bidik Dana Rp4 Triliun, CIMB Niaga Rilis Sukuk Lagi

"Dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, kami berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 2,0% (YoY) sehingga mampu meningkatkan laba bersih sebesar 11,8% (YoY) menjadi Rp1,98 triliun," kata Tigor di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Dengan kondisi tersebut, maka total aset CIMB Niaga per 30 Juni 2019 mencapai Rp271,86 triliun, meningkat sebesar 4,5% bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

"CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset," paparnya.

Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 20,59% per 30 Juni 2019, meningkat 199 bps (YoY). CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: