Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ULN Indonesia Tembus US$391,8 Miliar di Triwulan II 2019

ULN Indonesia Tembus US$391,8 Miliar di Triwulan II 2019 Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan II 2019 tercatat sebesar US$391,8 miliar yang terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$195,5 miliar, serta utang swasta (termasuk BUMN) sebesar US$196,3 miliar.

ULN Indonesia tersebut tumbuh 10,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 8,1% (yoy), terutama dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN dan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam Rupiah tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.

Bank Indonesia (BI) mengatakan, peningkatan pertumbuhan ULN terutama didorong oleh ULN pemerintah, di tengah perlambatan ULN swasta. Pertumbuhan ULN pemerintah yang meningkat sejalan dengan persepsi positif investor asing terhadap kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Juga: BI: Kepatuhan Prinsip Kehati-hatian ULN Korporasi Meningkat

"Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan II 2019 tercatat sebesar US$192,5 miliar atau tumbuh 9,1% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 3,6% (yoy)," kata BI dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Menurut BI, kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia yang semakin meningkat, seiring dengan kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor’s pada akhir Mei 2019, mendorong pembelian neto Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan global oleh nonresiden pada triwulan II 2019.

"Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada beberapa sektor produktif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (18,9% dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,4%), sektor jasa pendidikan (15,9%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,2%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (14,0%)," jelas BI.

Baca Juga: ULN Indonesia Tumbuh Melambat di Mei 2019

Sementara itu, ULN swasta tumbuh melambat. Posisi ULN swasta pada akhir triwulan II 2019 tumbuh 11,4% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 13,3% (yoy). Perlambatan ULN swasta terutama disebabkan oleh meningkatnya pembayaran pinjaman oleh korporasi.

Secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,9%.

Meski meningkat, secara keseluruhan struktur ULN Indonesia tetap sehat. Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan II 2019 sebesar 36,8%, membaik dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 87,0% dari total ULN.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: