Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Acuan Turun, Batu Bara BOSS Dipesan 2 Perusahaan Jepang Hingga 2020

Harga Acuan Turun, Batu Bara BOSS Dipesan 2 Perusahaan Jepang Hingga 2020 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) mengaku tetap optimis dapat meningkatkan kinerjanya pada akhir tahun ini. Pasalnya permintaan batu bara kalori tinggi cukup stabil dengan harga premium di atas rata?rata US$70 per MT meski tren harga batu bara secara global sedang turun.

Direktur Keuangan BOSS Widodo Nurly Sumady menjelaskan, hingga Juli tahun ini, rata?rat produksi batu bara perseroan sudah meningkat jadi 75.000 ton per bulan dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

"Memasuki semester kedua tahun ini, BOSS fokus meningkatkan produksi dari kedua tambang yang saat ini sudah beroperasi," ungkapnya melalui siaran berita, Kamis (15/8/2019).

Baca Juga: Labanya Meroket, BOSS Bersiap Genjot Produksi di Semester II

Produsen batu bara berkalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang rendah ini pun menargetkan peningkatan produksi sampai akhir 2019 di atas 500 ribu ton, atau naik sekitar 200% dari produksi tahun sebelumnya.

Widodo menambahkan, dari sisi penjualan, BOSS pun makin percaya diri dapat mecapai target tahun ini, yaitu tumbuh dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Dari sisi penjualan, batu bara BOSS bahkan sudah dipesan oleh para pembeli sampai tahun depan. Tahun ini komposisi penjualan kami mengalami penambahan dengan adanya pembeli baru dari Jepang yang segmented pada batu bara berkalori tinggi, yaitu Itochu dan Banpu Group, selain dari Glenncore," ujarnya.

Baca Juga: BOSS Tunjuk Dua Kontraktor untuk Garap Area Pertambangan Baru

Sebelumnya, pada semester I 2019 ini BOSS mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 28% pada semester I 2019 atau sebesar Rp172,9 miliar dibandingkan penjualan bersih di periode sama tahun sebelumnya senilai Rp135 miliar.

Selain itu, BOSS juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp68,43 miliar, atau naik sebesar 19% dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar Rp57,68 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: