Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar Champion Digenggam, Rupiah Tiada Tanding!

Gelar Champion Digenggam, Rupiah Tiada Tanding! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah terapresiasi sejak pembukaan pasar spot Jumat (16/08/2019) sebesar 0,04% ke level Rp14.255 per dolar AS. Lebih hebatnya lagi, apresiasi tersebut menebal hingga 0,12% ke level Rp14.251 sehingga memboyong rupiah menjadi champion di Asia dan dunia. 

Padahal, di tengah guncangan perang dagang dan ancaman resesi global, hampir semua mata uang dunia tertekan di hadapan dolar AS, tak terkecuali di Asia.

Baca Juga: Pantas Rupiah Jadi Terlemah di Dunia, Kan Investor Ketakutan Soal. . . .

Hingga pukul 09.35 WIB, dolar AS terpantau unggul di hadapan euro, poundsterling, dolar Kanada, franc Swiss, yuan, dolar Hongkong, yen, baht, dan dolar Taiwan. Hanya ada dua mata uang yang membuat dolar AS keok, yakni dolar Singapura dan rupiah.

Sentimen teknikal menjadi penolong rupiah pada perdagangan akhir pekan ini. Pasalnya, dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda itu sudah tertekan 2,21% di hadapan dolar AS sehingga menarik minat pelaku pasar untuk mengoleksi rupiah di saat harganya sedang jatuh. 

Baca Juga: Good Job Trump! Berkatmu, Rupiah Menjelma sebagai Juara Dunia!

Meski begitu, rupiah harus tetap waspada karena penguatan rupiah terhadap dolar AS dan mata uang lainnya mulai terbatas dan cenderung menurun. Sampai dengan pukul 09.40 WIB, rupiah unggul terhadap dolar AS (0,07%), dolar Australia (0,07%), poundsterling (0,21%), dan euro (0,22%). 

Sementara itu, di jajaran mata uang Benua Kuning, rupiah mengungguli baht (0,43%), won (0,35%), yen (0,31%), dolar Taiwan (0,18%), yuan (0,15%), dolar Hongkong (0,11%), dan dolar Singapura (0,07%). 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: