Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Serikat Tuding Rusia Curi Teknologi Rudal

Amerika Serikat Tuding Rusia Curi Teknologi Rudal Kredit Foto: Foto/REUTERS/Maxim Shemetov
Warta Ekonomi, Moskow -

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton menuding bahwa Rusia mencuri teknologi rudal hipersonik yang dimiliki Amerika Serikat (AS). Terkait tudingan tersebut, Moskow tak terima dan menyindir balik perilaku Washington yang mencuri aset-aset diplomatik Rusia di banyak kota di Amerika.

 

Pakar militer dan Pemimpin Redaksi jurnal Arsenal of the Fatherland, Viktor Murakhovsky, mengatakan tuduhan Bolton tidak berdasar. Sebab, Rusia yang sebelumnya bernama Uni Soviet, sudah memulai proyek-proyek pengembangan misil hipersonik pada 1970-an.

 

"Teknologi hipersonik dalam negeri bergantung pada potensi ilmiah dan teknis raksasa yang diciptakan di Uni Soviet. Secara publik, perkembangan ini baru saja disebutkan oleh presiden Rusia tetapi sudah dimulai pada tahun 1970-an. Pekerjaan ini dilakukan baik untuk keperluan militer maupun untuk eksplorasi ruang angkasa," ujarnya, kepada kantor berita TASS.

 

Moskow justru menuding bahwa Washington menyita secara ilegal aset-aset diplomatik Rusia dilontarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.

 

"Akan menarik untuk melakukan perhitungan pada berapa banyak dan inovasi apa yang telah dicuri Amerika Serikat dari berbagai negara di dunia. Itulah yang akan saya lakukan di waktu luang saya. Kirimkan saya fakta-fakta sejarah yang menarik dan data kontemporer, dan kami akan menjumlahkannya," tulis Zakharova di halaman Facebook-nya pada hari Jumat yang dikutip TASS, Sabtu (17/8/2019).

 

"Karena masalah pencurian muncul di kepala John Bolton, maka saya akan mengingatkan dia bahwa Washington mencuri (aset) gedung-gedung Konsulat Jenderal Rusia dan kediaman Konsul Jenderal Rusia di San Francisco, misi perdagangan Rusia di Washington, kediaman Konsul Jenderal Rusia di Seattle, bersama dengan dua fasilitas diplomatik Rusia di Maryland dan New York," terang diplomat perempuan itu.

 

"Namun, apa yang jauh lebih penting, (AS) itu menculik sejumlah besar warga Rusia dari negara ketiga. Atau apakah itu bukan pencurian, Tuan Bolton? Lalu, pulangkanlah mereka," sambung Zakharova.

 

John Bolton, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan Rusia telah mencuri teknologi rudal jelajah hipersonik Amerika Serikat (AS). Tujuannya untuk mengembangkan senjata nuklirnya.

 

Tudingan Bolton itu dilontarkan saat mengomentari ledakan uji coba misil di sebuah situs uji coba militer di wilayah utara Rusia pada 8 Agustus lalu. Ledakan itu menewaskan lima ahli nuklir Moskow.

 

Menurut para pengamat yang bermarkas di AS dan pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya berspekulasi bahwa ledakan pada 8 Agustus itu melibatkan Burevestnik atau SSC-X-9-Skyfall, rudal jelajah yang ditenagai oleh reaktor nuklir ringan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: