Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Modal RI Masih 'Dijajah' Asing, Belum Merdeka?

Pasar Modal RI Masih 'Dijajah' Asing, Belum Merdeka? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski Indonesia genap berusai 74 tahun hari ini (17/8/2019) dan merayakan kemerdekaannya, dari sisi pasar modal, Indonesia masih belum “merdeka”. Pasalnya, investor asing masih mendominasi.

Oleh karena itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengharapkan di usia kemerdekaan Indonesia yang semakin bertambah, pasar modal bisa semakin maju. Salah satunya dengan peningkatan dominasi investor domestik.

Menurutnya, kemerdekaan juga ditunjukkan dengan investor domestik menjadi tuan rumah di Tanah Air, sehingga mengurangi ketergantungan dari dana asing.

Baca Juga: Dana Ratusan Triliun Diraup dari Pasar Modal, Begini Respons Bos OJK

"Sudah 74 tahun Indonesia merdeka dan diharapkan untuk lebih bisa medeka, dalam arti kemandirian kita semakin bagus. Seperti soal kepemilikikan saham diharapkan kita (domestik) bisa mayoritas melebihi dari asing," ujarnya.

Tak hanya kepemilikan portofolio saham, Inarno juga berharapm dalam transaksi harian di pasar modal, investor domestik juga bisa mendominasi. Lagi-lagi untuk membuat pasar modal kuat oleh karena investor domestik.

"Dalam hal transaksi, harus sebagai tuan rumah di negara sendiri. Investor domestik harus lebih berkembang dan mandiri sehingga pasar modal juga jadi lebih kuat," katanya.

Baca Juga: Ini Kawan dan Lawan Pasar Modal Indonesia Menurut Bos OJK

Inarno menekankan, jika investor domestik semakin mendominasi dalam kepemilikan saham maupun transaksi, pasar modal Indonesia tak perlu lagi bergantung dengan modal asing. Sehingga jika terjadi gejolak pada ekonomi global, ketika modal asing keluar dari Tanah Air, pasar modal Indonesia bisa bertahan oleh karena modal yang ditanamkan para investor domestik.

"Jadi ingin lebih mandiri. Ketergantungan terhadap asing lebih berkurang, dan menjadi tuan rumah di negera sendiri. Investor domestik harus lebih dominan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: