Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah DBD, Enesis Group Sosialisasikan Daur Ulang Sampah Plastik

Cegah DBD, Enesis Group Sosialisasikan Daur Ulang Sampah Plastik Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Tahun ini, diketahui bahwa beberapa wilayah di Indonesia terjadi peningkatan kasus DBD. 

Didasari atas hal tersebut dan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, Minggu (18/8/2019), Enesis Group mengadakan sosialisasi pencegahan DBD kepada penduduk sekitar pabrik agar #MerdekaDariNyamuk, khususnya warga di lingkungan RW 8, Jatinegera, Cakung, Jakarta Timur.

Ani Aryani, HR Corporate Head Enesis Group mengatakan, dengan adanya kegiatan sosialisasi pencegahan DBD warga akan lebih peduli terhadap kesehatan diri serta keluarganya dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya agar terhindar dari DBD dan #MerdekaDariNyamuk. 

Shabrina Ghassani Roza, Dokter di Enesis Group menjelaskan, dalam mencegah DBD harus diawali dengan kesadaran dari warga untuk melindungi dirinya dari gigitan nyamuk. Pencegahan itu dapat dilakukan dengan cara sederhana dengan melakukan 3MPlus, yaitu menutup tempat penyimpanan air, menguras bak mandi, serta mengubur atau mendaur ulang barang tak terpakai. 

"Kemudian, plus-nya yaitu salah satunya menggunakan lotion tolak nyamuk ke bagian tubuh yang terbuka sebagai perlindungan pribadi atau menyemprotkan obat nyamuk, selain itu juga bisa menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, ataupun tidur menggunakan kelambu," terang Shabrina, di sela-sela kegiatan. 

Pada kegiatan sosialisasi itu, selain edukasi mengenai DBD dan cara pencegahannya, Enesis Group juga mengadakan Workshop Daur Ulang Sampah bekerja sama dengan Bank Sampah Induk (BSI) Gesit Menteng.

Sri Endarwati, Pengelola BSI, menyambut positif kegiatan yang dilakukan Enesis Group. Dengan adanya pembinaan dan pelatihan dari Enesis Group, menurutnya masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik menjadi suatu karya seni, sehingga sampah ini tidak lagi menjadi penghambat saluran air yang menjadi penyebab banjir atau sampah yang merusak lingkungan. 

"Berbagai botol plastik bisa dijadikan barang bernilai seni dan bermanfaat, seperti dijadikan tas, tempat tissue, pot bunga, ataupun tempat pensil, sehingga dari sampah plastik yang tidak berguna menjadi barang berharga," tutur Endarwati. 

Sementara, Elkana Lewerissa, Public Relations Head Enesis Group, mengungkapkan kegiatan itu juga merupakan salah satu komitmen perusahaan untuk melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang pengendalian DBD dan lingkungan. Kegiatan sosialisasi ini merupakan wujud nyata komitmen Enesis Group untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas mengenai bahaya dan pencegahan DBD. 

"Kami juga berkerja sama dengan BSI sebagai salah satu bentuk tanggung jawab Enesis Group terhadap permasalahan sampah plastik. Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik agar dapat diolah menjadi barang yang bernilai guna," pungkas Elkana.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: