Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebakaran Dahsyat Hanguskan Ribuan Rumah di Pemukiman Kumuh Bangladesh

Kebakaran Dahsyat Hanguskan Ribuan Rumah di Pemukiman Kumuh Bangladesh Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Dhaka -

Kebakaran hebat melanda pemukiman kumuh di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka. Dalam kebakaran tersebut menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya. Ada sekitar 1.200 gubuk seng hancur terbakar api di pemukiman kumuh Chalantika pada Jumat, 16 Agustus. Kebanyakan rumah di wilayah tersebut memakai atap plastik, yang membantu api cepat menyebar.

 

Meski demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, walaupun beberapa orang dilaporkan terluka. Sebagian besar penduduk pemukiman itu adalah pekerja berpenghasilan rendah dan sedang tidak di rumah setelah merayakan Hari Raya Idul Adha.

 

hwbwey3gfzk4tywj0kdq_17584.jpg

 

Sampai saat ini penyebab kebakaran masih belum diketahui. Jumlah korban yang kehilangan rumah mereka dalam kejadian itu masih belum jelas, dengan Reuters melaporkan angkanya mencapai 3.000 orang, sementara AFP mewartakan jumlahnya hingga 10.000 orang. Laporan awal memperkirakan jumlahnya mencapai 50.000 orang.

 

8dlny27or86pe393hlmo_15592.jpg

 

"Menurut komite investigasi kami, 1.200 gubuk rusak dan dari 750 gubuk ini terbakar total," kata Enamur Rahman, menteri junior manajemen bencana dan bantuan Bangladesh kepada Reuters.

 

Setelah insiden tersebut, pemerintah mengatakan akan segera memberikan bantuan kepada ribuan orang yang sekarang tidak memiliki tempat berlindung.

 

"Saya tidak bisa menyelamatkan satu hal pun. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan," ujar Abdul Hamid, yang mengelola warung teh di dalam daerah kumuh itu kepada AFP.

 

Menurut pejabat dinas pemadam kebakaran, Ershad Hossain mengatakan kepada AFP bahwa sekira 10.000 orang tengah ditampung di sekolah-sekolah yang tutup selama festival Idul Adha. Pemadam kebakaran membutuhkan waktu enam jam untuk memadamkan api, dan penyelidikan telah dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: